Selasa 08 Dec 2020 13:39 WIB

Vs RB Leipzig, Solskjaer: Terlalu Berisiko MU Incar Imbang

Bukan karakter MU dengan hanya mengincar hasil imbang.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Agung Sasongko
Pelatih  Manchester United (MU) Ole Gunnar Solskjaer akan beradu strategi dengan pelatih RB Leipzig Julian Nagelsmann pada pertandingan terakhir penyisihan grup Liga Champions.
Foto: DOK REPUBLIKA
Pelatih Manchester United (MU) Ole Gunnar Solskjaer akan beradu strategi dengan pelatih RB Leipzig Julian Nagelsmann pada pertandingan terakhir penyisihan grup Liga Champions.

REPUBLIKA.CO.ID, LEIPZIG -- Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer tak akan mengincar hasil imbang ketika melawan RB Leipzig dalam pertandingan terakhir penyisihan grup H Liga Champions, Rabu (9/12) dini hari WIB. Setan Merah cukup meraih hasil imbang untuk lolos ke babak 16 besar.

Tetapi mengincar hasil imbang terlalu berisiko bagi MU karena Leipzig mengincar kemenangan agar meraih tiket 16 besar. Jika pertandingan berakhir imbang, Leipzig berharap Paris Saint-Germain kalah dari Istanbul Basaksehir.

Baca Juga

Solskjaer mengatakan bukan karakter MU dengan hanya mengincar hasil imbang. Ia menegaskan ingin keluar sebagai pemenang. Ambisi Solskjaer masuk akal mengingat MU bisa saja tersingkir ke Liga Eropa jika gagal meraih satu poin pun.

"Pertandingan knockout itu besar. Para pemain saya adalah pemain Manchester United karena mereka memiliki kualitas yang kami cari. Mereka akan menunjukkan mengapa mereka ada di sini. Pertandingan seperti ini adalah yang kami inginkan,” ujarnya dilansir dari BBC, Selasa (8/12).

Menurut dia, pasukannya tak bisa hanya duduk diam sambil berharap meraih satu poin. Klub memiliki DNA memenangkan pertandingan. Solskjaer harus rela tak memainkan Edinson Cavani dan Anthony Martial setelah mereka mengalami cedera setelah MU meraih kemenangan atas West Ham United pekan lalu.

Bruno Fernandes dan kawan-kawan patut waspada kepada kekuatan Leipzig. Musim lalu mereka tampil sebagai tim kejutan yang lolos ke semifinal. Mereka kini lebih percaya diri bisa lolos dari fase grup.

"Saya tidak yakin untuk siapa situasi di grup secara psikologis lebih buruk. Manchester dulu di grup untuk waktu yang lama, sekarang mereka bisa tersingkir dengan satu pertandingan,” kata Pelatih Leipzig, Julian Nagelsmann.

Nagelsmann menegaskan timnya masih mampu untuk berjuang lolos ke fase yang lebih tinggi. Leipzig juga mampu melakukannya dengan caranhya sendiri

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement