Senin 07 Dec 2020 22:37 WIB

Kemenkes Dirikan Posko Bantu Korban Banjir Medan

Posko ini berfungsi untuk memberikan bantuan tenaga kesehatan bagi korban banjir.

Kemenkes Dirikan Posko Bantu Korban Banjir Medan (ilustrasi).
Foto: YBM PLN
Kemenkes Dirikan Posko Bantu Korban Banjir Medan (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Kesehatan mendirikan pos komando (posko) kesehatan di lokasi banjir yang melanda Kota Medan pekan lalu yang diperkuat oleh tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Medan, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Sumatera Utara dan Rumah Sakit Adam Malik.

Tenaga Ahli Menteri Kesehatan Andi mewakili Menkes Terawan Agus Putranto menyebutkan posko ini berfungsi untuk memberikan bantuan tenaga kesehatan bagi korban banjir. “Warga juga bisa cek kesehatan, mendapatkan vitamin dan obat-obatan,” katanya saat meresmikan Posko Kemenkes dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin (7/12).

Dalam kesempatan tersebut, Andi secara simbolis menyerahkan bantuan dari Menkes berupa vitamin C, masker, alat rapid test, obat-obatan, serta perlengkapan bayi anak. Dalam sambutannya, Andi menyampaikan, Menkes turut berduka untuk korban yang meninggal serta yang menjadi korban dalam musibah itu. Selain itu, Menkes juga mengimbau agar warga korban tetap menjaga protokol kesehatan di tempat-tempat pengungsian.

“Apabila merasakan gangguan kesehatan diharapkan dapat segera cek di posko kesehatan kemenkes,” kata Andi.

Menkes, lanjut Andi, mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk dapat mewaspadai, curah hujan yang tinggi menjelang akhir tahun.

Hadir dalam acara tersebut, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Medan Muslim Harahap, Tim Poltekkes Medan, seluruh kepala unit vertikal Kemenkes, Sekretaris Kecamatan Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, Lurah Sei Mati Fahrul Rozi, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Sebelumnya, banjir merendam Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, di beberapa titik hingga lima meter pada Kamis (3/12). Kemudian berangsur surut, tinggi muka air terpantau antara 30 hingga 60 cm pada hari Sabtu (5/12).

Berdasarkan Data Pusat Pengendalian Operasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), per 5 Desember 2020, banjir mengakibatkan lima orang meninggal dunia, dua orang hilang dan 4.249 KK atau 12.783 jiwa terdampak.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bersama tim gabungan telah mengevakuasi 181 jiwa, di antaranya anak-anak 67 jiwa dan lansia 26 jiwa. Sedangkan kerugian materiil, sebanyak 1.493 unit rumah warga dan satu masjid terendam saat kejadian yang terjadi sekitar pukul 22.30 WIB pada Kamis lalu. Di samping itu, seluas 69 hektar lahan juga terendam.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement