Senin 07 Dec 2020 18:01 WIB

Pakistan Minta PBB Lindungi Situs Warisan Islam di India

Ekstremis Hindu membongkar Masjid Babri 28 tahun lalu.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Pakistan Minta PBB Lindungi Situs Warisan Islam di India. Saat Masjid Babri diledakkan oleh massa aktivis Hindu Karsevak pada 1992.
Foto: youtbe.com
Pakistan Minta PBB Lindungi Situs Warisan Islam di India. Saat Masjid Babri diledakkan oleh massa aktivis Hindu Karsevak pada 1992.

IHRAM.CO.ID, ISLAMABAD -- Pemerintah Pakistan meminta komunitas internasional, PBB dan organisasi internasional memainkan peran mereka dalam melestarikan situs warisan Islam di India. Perlindungan disebut penting dari rezim ekstremis Hindutva, mengingat tindakan pembongkaran Masjid Babri yang bersejarah di India di tangan ekstremis Hindu.

"Hari ini adalah pengingat yang menyedihkan dari pembongkaran Masjid Babri yang bersejarah di India. Pada hari ini, 28 tahun yang lalu, para fanatik Hindu dari BJP yang diilhami RSS, didukung oleh aparat negara, menghancurkan masjid yang berusia berabad-abad di Ayodhya secara keji dari kegilaan anti-Muslim dan pelanggaran terang-terangan terhadap norma agama dan internasional," kata Kantor Luar Negeri Pakistan dalam sebuah pernyataan, diansir di Brecorder (7/12).

Baca Juga

"Pemandangan menyakitkan dari pembongkaran Masjid Babri pada 1992 masih tetap segar di benak. Tidak hanya umat Islam tetapi semua orang yang memiliki hati nurani di dunia," kata pernyatan tersebut.

Rencana baru yang telah dikampanyekan oleh BJP yang digerakkan oleh Hindutva  agendanya untuk mengubah India menjadi 'Hindu Rashtra' atau ideologi Hindu dikatakan menjadi coreng bagi demokrasi di negara tersebut.

Menurut pernyataan tersebut, keputusan salah satu Mahkamah Agung India dalam kasus Masjid Babri tidak hanya mencerminkan dominasi keyakinan atas keadilan. Hal itu juga tumbuhnya penyerangan mayoritas di India saat ini kepada minoritas, khususnya Muslim kepada tempat ibadah mereka.

Pembebasan terhadap para penjahat yang bertanggung jawab menghancurkan Masjid Babri yang bersejarah disebut telah mewakili lelucon keadilan yang mengerikan. "Tergesa-gesa dalam memulai pembangunan sebuah kuil di situs Masjid Babri di tengah pandemi Covid-19 yang melanda, Undang-Undang Amandemen Kewarganegaraan anti-Muslim (CAA), National Register of Citizens (NRC) yang menjulang untuk mencabut hak Muslim, target pembunuhan  Muslim di Delhi dengan keterlibatan negara pada Februari 2020, dan tindakan anti-Muslim lainnya menunjukkan fakta bagaimana Muslim di India secara sistematis diejek, dirampas, dipinggirkan dan menjadi sasaran kekerasan yang ditargetkan," kata pernyataan itu.

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) telah mengeluarkan banyak resolusi, mengutuk penghancuran masjid bersejarah tersebut. Baru-baru ini, pada sesi ke-47 Council of Foreign Ministers (CFM) yang diadakan di Niamey, OKI meminta pemerintah India segera mengambil langkah-langkah melaksanakan komitmennya membangun kembali Masjid Babri di situs aslinya dan menghukum mereka yang bertanggung jawab atas pembongkarannya. 

Dalam pernyataannya, OKI ingin India mencegah pembangunan kuil di situs masjid dan mengambil langkah segera untuk memastikan perlindungan 3.000 masjid lainnya. OKI juga ingin India memastikan keamanan dan perlindungan umat Islam dan situs suci Islam di seluruh India.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement