Senin 07 Dec 2020 17:52 WIB

Banjir Rob Rendam Ribuan Rumah Warga di Dua Desa

Saat ini, tinggi gelombang air laut Pantura Indramayu mencapai sekitar dua meter.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Seorang anak bermain di genangan air akibat banjir rob.
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
Seorang anak bermain di genangan air akibat banjir rob.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Banjir rob akibat gelombang tinggi kembali menerjang dua desa di wilayah pesisir Indramayu, yakni Desa Eretan Wetan dan Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Ahad (6/12) – Senin (7/12). Banjir menyebabkan ribuan rumah warga terendam.

Koordinator Lapangan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Indramayu, Waminuddin, menjelaskan, tercatat ada 2.772 rumah warga di Desa Eretan Wetan dan Eretan Kulon yang terendam banjir. Dari jumlah itu, sebanyak 52 rumah di antaranya mengalami rusak ringan.

Menurut Waminudin, ketinggian banjir tersebut bervariasi. Bahkan, ada yang mencapai paha orang dewasa, atau sekitar 60 centimeter (cm).

"Hari ini sebagian besar masih terendam dengan ketinggian air sekitar 20 – 40 cm," kata Waminudin, Senin (7/12).

Waminudin mengatakan, banjir rob di pemukiman warga itu terjadi akibat hantaman gelombang tinggi air laut yang mencapai ketinggian sekitar dua meter. Ditambah lagi, hujan deras mengguyur sepanjang Ahad (6/12).

Waminudin menambahkan, banjir yang merendam pemukiman saat ini lama surutnya. Selain gelombang laut dan intensitas hujan yang masih tinggi, juga karena tidak ada saluran pembuang. Meski demikian, warga masih bertahan di kediamannya masing-masing dan tidak ada yang mengungsi. 

Tak hanya menyebabkan banjir, dalam waktu bersamaan gelombang tinggi juga telah membuat sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara terdampar di Pantai Eretan Kulon. Kapal tersebut tak kuasa melawan ganasnya gelombang hingga akhirnya terseret ke pantai. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement