Senin 07 Dec 2020 14:17 WIB

Demi Keselamatan Jamaah, Masjid di Bristol Tetap Tutup

Meski masjid telah diizinkan dibuka, tetapi Masjid Bristol tetap tutup demi jamah

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Esthi Maharani
Masjid Bristol
Foto: About Islam
Masjid Bristol

IHRAM.CO.ID, BRISTOL--Selama berbulan-bulan masjid di seluruh Bristol, Inggris ditutup karena pembatasan pandemi Covid-19. Namun  meski masjid di kota itu telah diizinkan dibuka untuk jemaah, para pemimpin komunitas mengatakan mereka akan tetap menutup masjid setidaknya selama dua pekan untuk melindungi jamaah karena lonjakan infeksi Covid-19 baru-baru ini.

“Statistik kasus Covid di rumah, di rumah sakit, dan kematian sangat tinggi saat ini menghadirkan status yang sangat mengkhawatirkan bagi Bristol. Proporsi kasus ini dari komunitas BME (etnis kulit hitam dan minoritas) sangat tinggi," jelas Dewan Masjid Bristol kepada Bristol Post dilansir dari About Islam, Kamis (3/12).

"Beberapa daerah di Bristol lebih terinfeksi daripada yang lain tetapi karena orang-orang dapat beraktivitas kembali, ini menyebabkan penyebaran lebih lanjut terutama ketika tanpa gejala," tambah Dewan Masjid.

Masjid yang setuju untuk tetap ditutup antara lain, Masjid Jalan Greenbank, Al Baseera, Masjid Easton Jamia, Hazrat Bilal Center, Masjid Central Jamia, Yayasan Hosseinieh, Shah Jalal, Masjid Bristol Jamia, Shahporan, DOLMA, Assahaba, Quran Academy, Faizan E Madina  , Jalalabad, Masjid Tawfik, Pusat Turki, Masjid Madani dan Al Huda.

Pernyataan Dewan Masjid Bristol itu menekankan pentingnya melindungi kehidupan dalam Islam.

"Islam mendesak umat Islam untuk melindungi kesehatan pribadi dan masyarakat. Kami semua telah sangat menderita, kami semua telah banyak berkorban tetapi kami dapat mencegah kerugian lebih lanjut dengan mematuhi aturan jarak sosial setelah penyakit mematikan ini, dalam gelombang kedua ini," jelas dewan.

Adapun Direktur kesehatan masyarakat Dewan Kota Bristol, Christina Grey, memuji para pemimpin masjid karena telah mengambil langkah "menyakitkan" untuk melindungi kehidupan.

“Saya ingin berterima kasih kepada Komunitas Muslim Bristol karena telah mengambil keputusan yang sangat penting ini untuk tidak membuka kembali masjid sementara Bristol tetap berada di Tingkat 3. Dengan kasus lokal tetap tinggi, keputusan ini tidak diragukan lagi akan menyelamatkan nyawa dan melindungi NHS," katanya.

“Saya sepenuhnya menyadari betapa menyakitkan bagi komunitas untuk tidak dapat berkumpul untuk berdoa dan saya berterima kasih atas nama Bristol atas apa yang Anda lakukan. Ini adalah kepemimpinan komunitas dari tingkat tertinggi dan niat paling mulia," tambah Christina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement