Senin 07 Dec 2020 06:40 WIB

Serangan Siber Sasar UEA Usai Normalisasi dengan Israel

UEA menormalisasi hubungan dengan Israel pada Agustus lalu.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Infografis UEA dan Israel Rintis Kerja Sama Bisnis
Foto: Republika
Infografis UEA dan Israel Rintis Kerja Sama Bisnis

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Kepala keamanan siber Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan, negara itu menjadi target serangan siber. Ini terjadi tak lama setelah negara Arab Teluk itu menormalisasi hubungan dengan Israel.

UEA mematahkan tradisi kebijakan negara-negara Arab selama puluhan tahun ketika mereka menormalisasi hubungan dengan Israel dalam perjanjian yang ditengahi Amerika Serikat (AS) pada bulan Agustus lalu. Langkah yang disusul Bahrain dan Sudan. 

"Hubungan kami (dengan negara lain), contohnya, dengan normalisasi hubungan dengan Israel, telah membuka serangan besar dari sejumlah aktivis terhadap UEA," kata kepala keamanan siber UEA, Mohamed Hamad al-Kuwaiti dalam konferensi pers di Dubai, Ahad (6/12). 

Kuwaiti mengatakan, yang diincar adalah sektor finansial UEA, tapi ia tidak menjelaskannya lebih lanjut. Ia tidak mengungkapkan apakah ada serangan siber tersebut yang berhasil. Ia juga tidak mengungkapkan siapa pelaku serangan tersebut. 

Dalam konferensi pers tersebut, Kuwaiti mengatakan, serangan siber terhadap UEA memang meningkat sepanjang pandemi virus korona. Ia mengatakan banyak serangan-serangan terdahulu yang berasal dari Iran.

Namun, ia tidak mengungkapkan dengan jelas siapa yang melakukan penyerangan dari Iran. Sementara Iran mengaku mereka juga korban serangan siber. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement