Senin 07 Dec 2020 06:03 WIB

Netflix Tolak Melabeli Serial The Crown Sebagai Karya Fiksi

Inggris menginginkan agar ada penjelasan bahwa serial itu adalah karya fiksi.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Gita Amanda
Netflix yakin penontonnya paham serial The Crown merupakan drama yang didasari sejarah.
Foto: Netflix Instagram
Netflix yakin penontonnya paham serial The Crown merupakan drama yang didasari sejarah.

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Platform streaming asal Amerika Serikat, Netflix telah menolak seruan dari menteri kebudayaan Inggris untuk menambahkan penjelasan pada serial hitnya "The Crown". Inggris menginginkan agar ada penjelasan bahwa serial itu adalah karya fiksi. 

Sekretaris Kebudayaan Inggris, Oliver Dowden adalah di antara beberapa tokoh terkemuka di Inggris yang berpendapat bahwa serial bernaskah, di mana aktor berperan sebagai anggota keluarga kerajaan, berisiko memberikan kesan yang salah dan merusak para bangsawan dan pemirsa.

Dilansir dari Al-Arabiya, Senin (7/12), sebuah sumber pemerintah mengatakan Dowden telah menulis kepada perusahaan tersebut dengan mengatakan bahwa serial tersebut adalah fiksi yang harus dijelaskan. "Drama yang diproduksi dan diperankan dengan indah, tetapi Netflix harus menjelaskan dengan sangat jelas bahwa itu adalah karya fiksi," katanya. 

Adapun Netflix tidak segera menanggapi email dari Reuters yang meminta komentar.

"Kami selalu menampilkan 'The Crown' sebagai sebuah drama dan kami sangat yakin penonton kami memahami bahwa ini adalah karya fiksi yang secara luas didasarkan pada peristiwa bersejarah," kata perusahaan itu seperti dikutip dalam laporan media Inggris.

“Akibatnya, kami tidak memiliki rencana - dan merasa tidak perlu - untuk menambahkan penafian," tambah perusahaan tersebut. 

Sementara banyak pemirsa Inggris menikmati menonton 'The Crown', serial musim terbaru telah menuai kritik dari beberapa komentator atas adegan yang menunjukkan bahwa mendiang Putri Diana diperlakukan dengan dingin, bahkan dengan kejam, oleh bangsawan senior.

Kolumnis Simon Jenkins dari surat kabar the Guardian menuduh serial tersebut di musim keempat telah meningkatkan pemalsuan dan pelanggaran. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement