Senin 07 Dec 2020 05:59 WIB

Pengawas TPS Kabupaten Bandung Positif Covid Bertambah

Terakhir pada Ahad (6/12) terdapat 51 pengawas TPS terjangkit Covid-19.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gita Amanda
Petugas menyiapkan logistik protokol kesehatan di Gudang KPU Kabupaten Bandung, Kampung Sawah, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (3/12). Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung menyiapkan logistik protokol kesehatan seperti pakaian hazmat, masker, sarung tangan, sabun, tempat cuci tangan dan pelindung wajah yang kemudian akan di distribusikan ke 6.874 TPS guna meminimalisir penyebaran Covid-19 saat pelaksanaan Pilkada Kabupaten Bandung 2020 pada Desember mendatang. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas menyiapkan logistik protokol kesehatan di Gudang KPU Kabupaten Bandung, Kampung Sawah, Soreang, Kabupaten Bandung, Kamis (3/12). Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung menyiapkan logistik protokol kesehatan seperti pakaian hazmat, masker, sarung tangan, sabun, tempat cuci tangan dan pelindung wajah yang kemudian akan di distribusikan ke 6.874 TPS guna meminimalisir penyebaran Covid-19 saat pelaksanaan Pilkada Kabupaten Bandung 2020 pada Desember mendatang. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Bandung kembali memperbaharui jumlah pengawas TPS yang terjangkit Covid-19. Pembaharuan terakhir pada Ahad (6/12) terdapat 51 pengawas TPS terjangkit Covid-19.

Ketua Bawaslu Kabupaten Bandung, Kahpiana menyebut, jumlah tersebut bertambah dua orang dari pembaharuan terakhir mereka. Pengawas TPS yang baru ditemukan terjangkit Covid-19 ini pun langsung diganti. 

"Karena sudah ketentuannya seperti itu, ketika ada yang positif langsung diganti, tidak bertugas lagi," kata Kahpiana, Ahad (6/12).

Kahpiana menyebut hasil ini sebagai hasil tes rapid test yang berlangsung pada 26-28 November lalu. Di mana ditemukan 97 pengawas TPS reaktif dan dilakukan tes swab.

Kahpiana menyebut, pergantian tidak berlaku bagi pengawas TPS yang hasil tes rapid reaktif namun di tes swab negatif. Namun pengawas TPS ini tetap menjalani isolasi mandiri.

"Untuk pembinaan teknologi bagi yang sedang isolasi mandiri karena hasil tes rapidnya reaktif itu menggunakan metode daring, seperti video call dan Zoom," kata Kahpiana.

Bintek ini pun turut diberikan bagi pengawas TPS yang tengah menantikan hasil swab keluar. Hedi mengakui tetap menjamin seluruh pengawas TPS dalam keadaan sehat. Apalagi Bawaslu ingin pemilih merasa aman dan nyaman saat menyalurkan hak pilihnya.

"Masyarakat tidak perlu khawatir daatang ke TPS. Yang penting masyarakat patuh dengan protokol kesehatan dan datang sesuai jadwal," kata Kahpiana.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement