Ahad 06 Dec 2020 17:58 WIB

Bencana di Sukabumi Sepanjang 2020 Sebabkan Kerugian Rp 71 M

Terjadi 406 bencana di Sukabumi sepanjang 2020, sebagian besarnya adalah longsor.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Longsor dan banjir telah melanda sejumlah kawasan di Kabupaten Sukabumi. Tampak salah satu rumah warga di kecamatan Caringin kab Sukabumi Jawa Barat
Foto: BPBD Kabupaten Sukabumi
Longsor dan banjir telah melanda sejumlah kawasan di Kabupaten Sukabumi. Tampak salah satu rumah warga di kecamatan Caringin kab Sukabumi Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sepanjang kurun waktu Januari hingga November 2020 tercatat sebanyak 406 kejadian bencana di Kabupaten Sukabumi. Dampak peristiwa tersebut menyebabkan kerugian hingga Rp 71 miliar.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, kebanyakan bencana yang terjadi adalah longsor. ''Dari sebanyak 406 bencana, sebanyak 232 bencana diantaranya adalah longsor,'' ujar Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna kepada wartawan, Ahad (6/12).

Sementara yang lainnya yakni bencana angin kencang 73 kejadian, kebakaran 54 kejadian, banjir 27 kejadian, pergerakan tanah 9 kejadian, gempa bumi 2 kejadian, dan bencana lain-lain 9 kejadian. Kerugian materiil dari 406 kejadian ini sebesar Rp 71.608.600.000.

Menurut Daeng, bencana ini berdampak pada sebanyak 1.789 kepala keluarga (KK) atau 5.191 jiwa dan sebanyak 2.789 jiwa mengungsi. Selain itu sebanyak 9 orang meninggal dunia dan 25 orang luka.

Daeng mengungkapkan, bencana itu menyebabkan sebanyak 1.700 unit rumah rusak. Rincianya sebanyak 367 unit rumah rusak berat, 409 rusak sedang, dan 924 rusak ringan.

Selain rumah warga kata Daeng, bencana juga berdampak pada sebanyak 106 fasilitas umum rusak. Rinciannya yakni sebanyak 8 fasilitas peribadatan, 14 fasilitas pendidikan, 26 jalan, 32 saluran air rusak, 5 tempat usaha rusak, dan 21 jembatan rusak.

Menurut Daeng, data bencana pada 2020 ini belum termasuk pada Desember 2020. Sehingga kemungkinan besar data ini akan bertambah.

''Sehingga ke depan warga harus meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bencana,'' imbuh Daeng. Hal ini dilakukan untuk menekan munculnya korban jiwa dan kerugiaan materiil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement