Ahad 06 Dec 2020 07:14 WIB

DPR RI: Rakyat Menunggu Jawaban Progres Vaksin

Kurva yang belum melandai, menunjukkan penanganan Covid-19 belum berhasil

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Hiru Muhammad
Vaksin covid-19 di depan mata.
Foto: republika
Vaksin covid-19 di depan mata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani menyoroti banyaknya jumlah kasus baru covid-19 di tanah air. Bahkan pada Kamis lalu angka kasus baru tembus hingga 8.000 kasus per hari. Menurutnya rakyat menunggu jawaban pemerintah soal progres pengadaan vaksin covid-19.

"Saya berharap pemerintah mampu menjawab kegalauan publik dengan  langkah terobosan yang kongkret," kata Netty kepada Republika, Sabtu (5/12).

Politikus PKS itu menilai, adanya kurva yang makin menanjak dan belum ada tanda-tanda melandai menunjukkan bahwa strategi penanganan pandemi  belum berhasil. Menurutnya hal tersebut menjadi kode keras untuk  pemerintah melakukan terobosan progresif, bukan justru mengeluh atau mencari kambing hitam."Saat ini makin banyak pejabat publik yang terpapar, makin banyak tenaga medis yang gugur. Apakah akan kita biarkan sistem kesehatan dan ekonomi hancur? Harus ada upaya penyelamatan berbasis data segera!" ujarnya.

Selain itu ia juga berharap Pemerintah terus membangun kesadaran dan melibatkan masyarakat agar berpartisipasi aktif dalam memutus mata rantai penularan melalui 3M. 

Apalagi pemerintah berencana menggelar sekolah tatap muka dan  pilkada serentak dalam waktu dekat. 

"Sudahkah kita siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi?" ungkapnya.

Sementara itu Anggota Komisi IX DPR lainnya Muchamad Nabil Haroen menilai tingginya angka covid di Indonesia merupakan kombinasi dari banyak hal. Di antaranya faktor ketidaktegasan, keterlambatan respon di awal masa pandemi, sekaligus juga susahnya menjaga agar protokol kesehatan dipatuhi secara menyeluruh. "Di beberapa daerah masih ada spot-spot kerumunan, sementara tenaga kesehatan kita semakin kecapekan dan kewalahan. Ini semua butuh strategi kepemimpinan yang solid, terkoordinasi dan benar-benar tegas untuk melawan pandemi," tuturnya.

Untuk itu dirinya mendorong adanya percepatan pengadaan vaksin. Pemerintah harus sekuat tenaga untuk mengusahakan vaksin Covid. Sebab beberapa negara, vaksin sudah mulai diproduksi dan siap edar dalam waktu dekat."Indonesia jangan sampai ketinggalan, dan harus mengusahakan kerjasama-kerjasama strategis untuk pengadaan Covid," kata politikus PDIP tersebut.

Sementara vaksin masih dalam proses, dirinya memohon agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama melawan pandemi."Mari bersama-sama melawan pandemi, dengan apa yang kita bisa. Pilkada dan Sekolah/kegiatan belajar mengajar harus menggunakan protokol kesehatan ketat," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement