Sabtu 05 Dec 2020 19:56 WIB

Pilkada Depok, Pradi-Afifah Unggul di Dua Lembaga Survei

Salah satu penilaian responden adalah kampanye terkait kepatuhan protokol Covid-19.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
Salah satu paslon dalam Pilkada Depok, paslon nomor urut 1 Pradi Supriatna-Afifah Alia (Pradi-Afifah).
Foto: Istimewa
Salah satu paslon dalam Pilkada Depok, paslon nomor urut 1 Pradi Supriatna-Afifah Alia (Pradi-Afifah).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Lembaga Pemantau Pemilu, Democracy And Electoral Empowerment Patnership (DEEP) merilis hasil survei Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok. Survei terbaru DEEP pada 29 November hingga 2 Desember 2020 menempatkan pasangan calon (paslon) Wali Kota/Wakil Wali Kota Depok nomor urut satu, Pradi Supriatna dan Afifah Alia (Pradi-Afifah), unggul atas paslon Mohammad Idris-Imam Budi Hartono (Idris-Imam)

Tingkat keterpilihan (elektabilitas) Pradi-Afifah cukup tinggi, mencapai 60 persen dan Idris-Imam meraih 31 persen. Sisanya sembilan persen responden menyatakan tidak tahu/tidak menjawab.

DEEP dalam surveinya menggunakan metodelogi sampling dengan jumlah 800 responden, melalui wawancara dan tatap muka. Margin of errornya 3,5 persen.

Koordinator DEEP Kota Depok, Fajri Syahiddinillah, mengatakan, hasil keterpilihan ini bisa berdasarkan banyak faktor dengan mengacu temanya yaitu ‘Survei Metedologi Kampanye dan Kepatuhan Protokol Covid-19.’

 

"Dalam survei yang dilakukan DEEP paling banyak responden adalah milenial dengan usia 17-27 tahun sebanyak 40 persen. Survei dilakukan menurut kelurahan yang dipilih secara acak dan proposional, 10 Laki-laki dan 10 perempuan berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) KPU Depok," ujar Fajri dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (5/12).

Lembaga Studi Visi Nusantara (LSVN) juga mengumumkan hasil surveinya terkait kontestasi Pilkada Kota Depok 2020. "Tingkat keterpilihan (elektabilitas), paslon Pradi-Afifah, unggul 45 persen dibandingkan paslon Idris-Imam yang hanya 35 persen. Sisanya, 20 responden belum menentukan pilihan," ujar Ketua LSVN, Ramdan Nugraha, di kawasan Jalan Margonda, Kota Depok, Sabtu (5/12).

Menurut Ramdan, LSVN menggunakan motodologi populasi warga Kota Depok yang sudah memiliki hak pilih, metode random sampling, jumlah responden sebanyak 800 orang (margin of error -/= 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen).

"LSVN mewawancarai tatap muka langsung dengan responden terpilih pada tanggal 1 hingga 4 Desember 2020, dengan melibatkan surveyor (minimal mahasiswa) yang sudah mendapatkan pelatihan survei. Dijelaskan pula, dari 10 pertanyaan, salah satunya mengenai penilaian responden terhadap kampanye pasangan calon terkait kepatuhan protokol Covid-19," pungkas Ramdan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement