Sabtu 05 Dec 2020 14:03 WIB

KSrelief dan FAO Berikan Dukungan pada 8 Ribu Keluarga Yaman

KSrelief dan FAO beri bantuan ribuan keluarga yang berasal dari komunitas nelayan

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
KSrelief
Foto: Arab News
KSrelief

IHRAM.CO.ID, RIYADH -- King Salman Humanitarian Aid and Relief Center (KSrelief) bekerja sama dengan Food and Agriculture Organization of United Nations (FAO) memberikan bantuan kepada lebih dari 8.000 keluarga Yaman. Ribuan keluarga ini berasal dari komunitas nelayan yang bergantung pada laut untuk mengamankan mata pencaharian mereka.

Melalui kemitraannya dengan FAO, KSrelief berupaya memungkinkan para nelayan mempraktikkan profesinya di lingkungan yang aman serta meningkatkan kondisi kehidupan mereka.

KSrelief juga ingin membantu meringankan penderitaan mereka mengingat sektor perikanan memainkan peran penting dalam ketahanan pangan di Yaman. Sektor perikanan dinilai tidak hanya menyediakan makanan tetapi juga mata pencaharian dan pendapatan tetap bagi nelayan.

Dilansir di Saudi Gazette, Sabtu (5/12), bantuan tersebut merupakan bagian dari proyek dukungan darurat KSrelief untuk mata pencaharian pertanian bagi keluarga yang paling terkena dampak di enam gubernur Yaman, yakni Taiz, Lahj, Abyan, Al-Dhale, Hajjah dan Amran.

 

Proyek tersebut memiliki tujuan meningkatkan ketahanan pangan dan menyediakan mata pencaharian bagi 70.000 keluarga Yaman. Bantuan disesuaikan dengan kebutuhan penduduk yang tinggal di daerah pedesaan melalui tiga jenis intervensi, yakni produksi unggas, bantuan tunai, peningkatan produksi hewan dan pertanian.

KS relief berusaha meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat serta kelompok terdampak yang tinggal di daerah pesisir Yaman saat pemulihan infrastruktur perikanan sedang berlangsung.

Kerja sama ini datang dalam kerangka peran kemanusiaan yang dimainkan oleh Arab Saudi, diwakili oleh KSrelief. Saudi berusaha memberikan berbagai layanan kepada rakyat Yaman dan mendukung program bantuan dan pembangunan di negara tersebut selama krisis saat ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement