Sabtu 05 Dec 2020 03:39 WIB

Menpora Berharap Kejuaraan Wushu Lahiran Bibit Potensial

PB Wushu Indonesia dinilai konsisten melakukan pembinaan usia dini

Wushu (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Wushu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali berharap penyelenggaraan Kejuaraan Wushu Internasional Virtual seri kedua dapat melahirkan bibit-bibit muda potensial.

Saat membuka acara Internasional Virtual Wushu Championship seri kedua dari Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (2/12) malam, Zainudin mengatakan mendukung PB Wushu Indonesia yang tetap semangat dan konsisten melakukan pembinaan usia dini dengan menggelar kejuaraan virtual di tengah pandemi COVID-19.

Baca Juga

“Apa yang dilakukan oleh PB Wushu Indonesia seiring dan sejalan dengan apa yang digariskan pemerintah karena menitikberatkan pembinaan sejak usia dini dan dilakukan terus-menerus secara konsisten serta tidak pernah berhenti dalam situasi apa pun,” kata Zainudin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (4/12).

Kejuaraan Wushu Virtual 2020 seri kedua diikuti 82 sasana dari tujuh negara, yaitu China, Singapura, Makau, Korea Selatan, Brunei Darussalam, Kazakhstan, termasuk Indonesia selaku tuan rumah.

Semakin banyak melibatkan sasana-sasana yang tersebar di seluruh daerah menurutnya akan semakin banyak lagi talenta-talenta terjaring sehingga stok atlet pelapis akan mudah didapatkan.

Sebanyak 160 atlet terbaik diharapkan dapat terjaring lewat kejuaraan tersebut. Apabila ditambah dengan jumlah pada seri pertama dengan 196 atlet dari 50 sasana maka PB Wushu Indonesia akan memiliki 356 atlet yang akan terus digembleng agar menjadi atlet nasional yang dapat mencapai prestasi.

"Oleh karena itu sekali lagi upaya-upaya ini perlu dukungan, maka KONI, Komite Olimpiade Indonesia, dan tentu Kementerian Pemuda dan Olahraga memberikan dukungan dan suport penuh kegiatan ini,” pungkas dia.

Sementara itu, Ketua Umum PB Wushu Indonesia Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa tujuan dilaksanakan Virtual Championship seri kedua tahun 2020 adalah untuk menjaring sebanyak-banyaknya atlet wushu junior yang telah memiliki teknik dasar olahraga yang didapat dari berlatih di sasana-sasana mereka.

"Pembinaan cabang olahraga wushu harus dimulai dari usia dini, berjenjang dan terus menerus, tidak boleh dilakukan secara instan oleh karenanya PB Wushu Indonesia mencari bibit atlet langsung dari sumber-sumber pembinaan yaitu sasana-sasana di seluruh Indonesia walaupun dilakukan secara virtual," kata Airlangga.

Ketum PB WI juga menyatakan bahwa organisasi wushu terus berbenah dan saling bergandeng tangan dari pusat hingga daerah. Ia juga berterima kasih kepada para orang tua atlet yang terus setia memdampingi putra-putrinya agar terus berjuang mengharumkan nama bangsa.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement