Ahad 20 Dec 2020 23:40 WIB

Pernah Kena Covid-19, Perlukah Divaksin?

Penyintas Covid-19 juga akan divaksinasi.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksinasi (Ilustrasi). Penyintas Covid-19 pun tetap memerlukan vaksin.
Foto: Dailymail
Vaksinasi (Ilustrasi). Penyintas Covid-19 pun tetap memerlukan vaksin.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat kini tengah menggulirkan vaksinasi Covid-19. Ada dua vaksin yang telah mendapat izin darurat untuk dipakai, yakni yang dikembangkan Pfizer-BioNTech dan Moderna.

Bagaimana dengan orang yang telah pulih dari Covid-19, perlukah divaksinasi? Jawabnya, iya.

Baca Juga

Saat ini, masih belum diketahui bagaimana sistem kekebalan orang yang selamat dari Covid-19 merespons vaksin, terutama di antara "long-hauler", yakni penyintas yang masih memiliki gejala selama berpekan-pekan dan berbulan-bulan setelah diagnosis mereka. Namun, ada kemungkinan kecil risiko jika disuntik vaksin.

"Rekomendasi umumnya adalah tetap mendapatkan vaksin, bahkan jika Anda sebelumnya pernah terinfeksi," kata Dr David Thomas, seorang profesor kedokteran dan direktur Divisi Penyakit Menular di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins, dilansir NBC News.

Thomas mengakui, ada beberapa pertanyaan yang jawabannya belum terungkap soal vaksin  dan penyintas Covid-19. Akan tetapi, dari apa yang telah diketahui sejauh ini, orang yang sudah sembuh dari infeksi virus corona tipe baru tersebut tetap perlu untuk mendapatkan vaksin.

Infeksi ulang Covid-19 dianggap jarang. Akan tetapi, jika kadar antibodi alami berkurang seiring waktu, seseorang mungkin dapat terinfeksi lebih dari sekali.

Para dokter dan ahli penyakit menular setuju bahwa kebanyakan orang harus divaksinasi, meskipun mereka mungkin memiliki kekebalan pelindung alami. Pada kebanyakan orang yang selamat dari Covid-19, vaksin bahkan dapat meningkatkan kekebalan dari infeksi awal.

Ini adalah tindakan pencegahan dengan beberapa preseden. Orang dewasa yang sehat di atas usia 50 tahun, contohnya, tetap disarankan untuk mendapatkan vaksin herpes zoster meskipun mereka pernah menderita cacar air atau herpes zoster sebelumnya.

"Saya diimunisasi karena ingin kekebalan ekstra untuk melindungi dari penyakit herpes zoster yang kambuh di kemudian hari. Meskipun sebelumnya pernah terinfeksi dan memiliki kekebalan dalam jumlah tertentu, saya memilih untuk mendapatkan vaksin untuk menggandakan perlindungan sehingga membuat saya lebih aman", kata Thomas tentang keputusannya belum lama ini untuk mendapatkan vaksin herpes zoster.

"Sejauh ini, tidak ada bukti bahwa vaksin tidak akan aman bagi penderita Covid-19, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian," kata Dr Sarah Fortune, ketua imunologi dan penyakit menular di Harvard TH Chan School of Public Health.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement