Sabtu 05 Dec 2020 04:00 WIB

KPAID Tasikmalaya Persilakan Tatap Muka Asalkan Sekolah Siap

Ada lima hal yang harus dipersiapkan sebelum sekolah menggelar KBM tatap muka

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Komisioner KPAI, Retno Listyarti, meninjau kesiapan sarana prasarana protokol kesehatan di SMPN 1 Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (10/9). Dari hasil tinjauan itu, sekolah tersebut dinilai belum layak menggelar KBM tatap muka.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Komisioner KPAI, Retno Listyarti, meninjau kesiapan sarana prasarana protokol kesehatan di SMPN 1 Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (10/9). Dari hasil tinjauan itu, sekolah tersebut dinilai belum layak menggelar KBM tatap muka.

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA--Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya tak mempermasalahkan rencana sekolah untuk menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka mulai Januari 2021. Namun, semua pihak terkait harus sudah siap mencegah terjadinya penularan Covid-19 di sekolah.

Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan, sejak awal pihaknya tak mempermasalahkan masalah zonasi wilayah dengan KBM tatap muka di sekolah. Menurut dia, pada dasarnya sekolah dapat menggelar KBM tatap muka asalkan seluruh kesiapannya sudah memadai."Silakan sekolah dibuka dengan catatan mereka siap," kata dia, Jumat (4/12).

Ato menjelaskan, terdapat lima hal yang harus dipersiapkan sebelum sekolah diperbolehkan menggelar KBM tatap muka. Pertama, pemerintah harus siap memberikan pelayanan uji usap (swab test) secara gratis kepada guru. Dengan begitu, keselamatan di sekolah dapat terjamin. "Jadi guru tersebut tak jadi orang yang akan menularkan (Covid-19) ke anak-anak," kata dia.

Kesiapan kedua adalah terkait infrastruktur sekolah. Artinya, sarana dan prasarana terkait protokol kesehatan di sekolah sudah harus tersedia, mulai dari alat pengukur suhu tubuh, tempat cuci tangan, hand sanitizer, dan berbagai macam lainnya.

Ketiga, para guru sudah harus siap menjaga siswa tetap aman dari penularan Covid-19. Dalam hal ini, guru juga harus memberi contoh penerapan protokol kesehatan kepada para siswanya.

Keempat, orang tua juga harus siap bersama-sama mendidik anak menerapkan protokol kesehatan. sebab, menurut Ato, pada masa pandemi ini, banyak orang tua yang mendesak KBM tatap muka dapat segera kembali dilaksanakan, tapi tingkat partisipasinya dalam kesiapan penerapan protokol kesehatan rendah.

Terakhir, ia menjelaskan, para siswa harus siap untuk belajar tatap muka. Siswa harus memakai masker, menjaga jarak, dan lainnya. "Itu kan harus diedukasi dari awal," kata dia.

Ia menyebut, KBM tatap muka dapat dikatakan aman jika seluruh kesiapan itu sudah terpenuhi. Dengan begitu, penularan Covid-19 di lingkungan sekolah dapat diminimalisir.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement