Jumat 04 Dec 2020 14:13 WIB

Sektor Jasa AS Tumbuh Melambat Dua Bulan Berturut-turut

Sebelum pandemi. sektor jasa AS mencatatkan pertumbuhan 122 bulan berturut-turut.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Kota New York
Foto: wikipedia.com
Kota New York

REPUBLIKA.CO.ID, MARYLAND – Sektor jasa Amerika Serikat (AS), tempat sebagian besar masyarakat Amerika bekerja, mencatatkan ekspansi selama enam bulan berturut-turut pada November. Tapi, laju  pertumbuhannya mengalami perlambatan sejak Oktober.

Institute for Supply Management (ISM) melaporkan, indeks aktivitas jasa turun sedikit ke level 55,9 pada November, dibandingkan 56,6 pada Oktober. Angka di atas 50 menggambarkan ekspansi dalam industri jasa, seperti restoran dan bar, toko ritel dan jasa pengiriman.

Baca Juga

Seperti dilansir di AP, Kamis (4/12), meski mencatatkan ekspansi, pertumbuhan sektor jasa mengalami pelambatan selama dua bulan berturut-turut. Data ini mengkhawatirkan mengingat infeksi Covid-19 meningkat dan cuaca berubah menjadi lebih dingin yang berpotensi mempercepat laju penyebaran virus.

Sebelum pandemi, sektor jasa mencatatkan pertumbuhan selama 122 bulan berturut-turut atau lebih dari satu dekade. Tapi, pada April dan Mei, trennya menurun tajam karena wabah virus corona memaksa banyak bisnis tutup dan orang-orang tinggal di rumah.

Sektor jasa dinilai akan semakin tertekan dengan kehadiran musim dingin. Pasalnya, banyak restoran dan bar yang sudah mengurangi ataupun menghilangkan kapasitas area indoor-nya untuk menekan laju penyebaran virus. Ketika musim dingin tiba, semakin sedikit orang yang ingin berdiam di restoran dan berpotensi menurunkan jumlah pembelian.

Lonjakan baru dalam kasus Covid-19 telah menyebabkan banyak restoran harus menutup toko mereka hingga jumlah kasus menurun.

Tapi, AS bergerak ke arah lain. Pada Rabu (2/12), AS mencatatkan lebih dari 3.100 kematian akibat Covid-19 dalam satu hari, melampaui rekor yang ditetapkan pada musim semi lalu. Sementara, jumlah orang Amerika yang dirawat di rumah sakit akibat virus melampaui 100 ribu untuk pertama kalinya. Kasus baru mulai mencapai 200 ribu sehari, menurut angka yang dirilis Kamis.

Analis dari Oxford Economics menyebutkan, rangkaian berita vaksin yang positif baru-baru ini memberikan udara segar. Tapi, sektor jasa, terutama sektor yang berhubungan dengan konsumen, masih belum berada pada situasi stabil. "Setidaknya sampai sebagian besar populasi diimunisasi dan krisis kesehatan sepenuhnya berakhir," katanya, dalam sebuah catatan untuk klien.

Responden survei ISM pada bulan lalu menyampaikan rasa cemasnya tentang iklim bisnis saat ini. Seorang responden dari sektor jasa hotel dan makanan mengatakan, panduan mengenai pandemi skala nasional, regional dan lokal saling bertentangan. Hal ini menyebabkan industri sulit menavigasi arah kebijakan pemerintah.

Beberapa responden, termasuk satu dari sektor perawatan kesehatan, melaporkan, terus mengalami kesulitan dalam mendapatkan Alat Pelindung Diri (APD) seiring peningkatan kasus Covid-19.

Laporan ISM menunjukkan, aktivitas bisnis sedikit dan pesanan baru mengalami penurunan, meski keduanya tetap dalam wilayah ekspansi. Indeks yang mengukur lapangan kerja naik menjadi 51,5 dari 50,1. Ukuran harga juga meningkat dibandingkan Oktober.

Dari 18 kategori sektor jasa, sebanyak 14 di antaranya melaporkan pertumbuhan pada November. Sebut saja transportasi dan pergudangan, jasa manajemen dan pendukungnya, perawatan kesehatan dan bantuan sosial hingga hotel dan jasa makanan.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement