Jumat 04 Dec 2020 12:35 WIB

Poles Mutu Pendidikan, Sekolah Samaria Bentuk Skola Pela

Kesenjangan di dunia pendidikan dinilai masih memprihatinkan.

Kerjasama Sekolah Samaria dan Yayasan Heka Leka.
Foto: Dok. Sam
Kerjasama Sekolah Samaria dan Yayasan Heka Leka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengacu kepada data statistik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2019, jumlah lulusan SD di Indonesia yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP mencapai 730 ribu anak. Jumlah yang sangat besar ini juga menunjukkan tren yang terus meningkat setiap tahunnya.

Ada banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut, salah satunya adalah kapasitas tenaga pengajar yang masih sangat terbatas.

Memasuki masa pelayanan ke-50 tahun pada bulan Januari 2021 mendatang, Yayasan Pendidikan POUK Tomang/Sekolah Samaria berusaha menjawab kesenjangan pendidikan ini. Itu sejalan dengan program Wajib Belajar dari pemerintah.  

Bekerjasama dengan Yayasan Heka Leka di Maluku, kedua institusi ini membentuk program bernama "Skola Pela". Ini merupakan sebuah platform kolaborasi antarsekolah yang melibatkan partisipasi para guru agar dapat saling berbagi. Tujuannya, bersama-sama meningkatkan kualitas dan kapasitas pengajaran terhadap para murid. 

Kata "Pela" adalah istilah yang sering dipakai oleh masyarakat Maluku untuk menyebutkan perjanjian persaudaraan antara dua negeri yang berbeda. Kata ini dipilih atas dasar kesadaran dan keterpanggilan dua yayasan ini untuk meningkatkan kapasitas guru di Indonesia melalui pendampingan intensif guru-guru secara daring. 

Program Skola Pela mendapat sambutan hangat dari Yayasan DR.J.B. Sitanala yang menaungi SMPK Saparua di Maluku. “Kami sangat berterima kasih dengan adanya program Skola Pela. Ini adalah jawaban dari pergumulan besar kami dalam usaha meningkatkan mutu pengajaran para murid di provinsi ini,” ujar Kacab Yayasan YPPK Dr. J.B. Sitanala, Pdt. Mesakh Tomasoa dalam keterangannya, Jumat (4/12).

Ia mengatakan, dalam program ini, para guru SMP Samaria di Jakarta dan SMPK Saparua akan saling berbagi soft-skills secara daring. Program Skola Pela mendapat dukungan dari Kemendikbud melalui Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK),  Dr. Iwan Syahril yang menerima perwakilan Sekolah Samaria dan Heka Leka di Jakarta pada Rabu (2/12).

“Makna nilai Pela dari kebudayaan Maluku mengajarkan tentang persaudaraan yang erat dalam memelihara kehidupan bersama tanpa melihat perbedaan yang ada. Semoga makna nilai Pela ini menjadi semangat untuk mendorong kolaborasi aktif antar sekolah demi meningkatkan mutu dan kapasitas guru di kota dan di daerah,” ujar Iwan Syahril.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement