REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan memastikan Serdy Ephy Fano dan Mochamad Yudha tidak lagi menjadi bagian dari tim nasional U-19, setelah video mereka sedang berada di diskotek viral di dunia maya. Dikutip dari laman resmi PSSI di Jakarta, Jumat (4/12), langkah tersebut menjadi lanjutan dari keputusan pelatih Shin Tae-yong yang mencoret nama mereka pada akhir November 2020 karena indisipliner.
"Mereka sudah dicoret dan bukan lagi bagian dari timnas U-19. Ini peringatan bagi semua pemain untuk lebih disiplin," ujar Iriawan.
Serdhy dan Yudha awalnya dipulangkan dari pemusatan latihan (TC) timnas U-19 mulai Senin (23/11) karena terbukti melakukan beberapa kesalahan yaitu terlambat latihan, tidak menjalani timbang badan, dan baru kembali ke hotel sekitar pukul 02.30 WIB.
Namun, permasalahan ternyata tak selesai sampai di sana karena pada Kamis (3/12), video yang memperlihatkan Serdhy dan Yudha di tempat hiburan malam tersebar melalui internet. PSSI menduga kuat video itu direkam pada Ahad (22/11) malam. Dua pemain tersebut, berdasarkan rekaman CCTV, baru kembali ke hotel pada Senin (23/11) pukul 02.30 WIB. Akibat video itu, selain didepak dari timnas U-19, Serdy dipastikan akan mendapatkan sanksi dari klubnya Bhayangkara FC.
Bagi Serdy, ini kedua kalinya dia bermasalah di timnas U-19. Sebelumnya, jelang keberangkatan ke Kroasia pada akhir Agustus 2020, pemain berposisi penyerang itu terdepak dari tim karena terlambat datang latihan.
Sementara untuk Yudha, yang mengikuti TC timnas U-19 di Kroasia, pemulangan menjadi pengalaman perdana. Bek kiri yang pernah memperkuat timnas U-16, timnas U-19 serta tim Garuda Select di Inggris ini sebelumnya bersih dari pelanggaran disiplin.
Timnas U-19 saat ini menjalani TC di Jakarta untuk mempersiapkan diri menuju Piala Asia U-19 dan Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Rencananya, TC yang rangkaian kegiatannya dimulai sejak 13 November 2020 tersebut digelar sampai mereka berangkat ke luar negeri untuk melanjutkan latihan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
