Kamis 03 Dec 2020 22:12 WIB

Puskes Haji Tunggu Ketersediaan Vaksin Bagi Jamaah Umroh

Puskes haji masih menunggu bagaimana kepastian dari vaksin tersebut.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Puskes Haji Tunggu Ketersediaan Vaksin Bagi Jamaah Umroh (ilustrasi)
Foto: ARI BOWO SUCIPTO/ANTARA
Puskes Haji Tunggu Ketersediaan Vaksin Bagi Jamaah Umroh (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID,JAKARTA — Kepala Pusat Kesehatan Haji, Eka Jusup Singka mengatakan, besar kemungkinan jika jamaah umroh akan diutamakan mendapatkan vaksin Covid-19. Menurutnya, vaksinasi pada jamaah dilakukan, agar ada pencegahan dari penyakit menular saat menjalankan ibadah ke tanah suci.

‘’Tentu, jika vaksin sudah ada (akan diutamakan)’’ ujar dia kepada Republika, Kamis (3/12).

Namun demikian, saat ini pihaknya masih menunggu bagaimana kepastian dari vaksin tersebut di Indonesia. Dirinya tak menyangkal, ada koordinasi yang akan dilakukan dengan berbagai pihak menyoal itu.

Ketika ditanya soal adanya subsidi atau biaya vaksinasi dari jamaah, ia mengaku belum bisa menjawabnya. Namun demikian, mekanisme, kata dia masih akan diatur sedemikian rupa, jika vaksin sudah tersedia. ‘’Kita akan lihat bagaimana cara pemberian vaksinnya, efektifitasnya dan sebagainya,’’ ungkap dia.

 

Sebelumnya, asosiasi penyelenggara travel umroh dan haji menyambut baik wacana vaksin covid-19 tersebut untuk calon jamaah. Hal itu, juga ditegaskan oleh ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umroh dan Haji (Sapuhi), Syam Resfiadi. Menurut dia, hal itu juga sejalan dengan kewajiban yang ditekankan oleh Kerajaan Arab Saudi untuk jamaah.

‘’Dan (mengutamakan vaksin) bagi jamaah itu bagus, selain dari para medis, TNI, Polri, pejabat dan calon jamaah,’’ ujar dia.

Namun demikian, pihaknya mengaku belum mengetahui bagaimana teknis ataupun SOP-nya. Mengingat, Kementerian Kesehatan, kata dia, hanya mengarahkan untuk menyuntik vaksin atau tes PCR bagi calon jamaah. ‘’Memang, ini yang kita tunggu, apakah semua (jamaah) boleh?’’ tambah dia.

Pihaknya, juga meminta agar Kementerian Agama bisa memberi subsidi bagi tes PCR atau karantina 3 hari. Alih-alih hanya memberikan aturan yang memberatkan masyarakat. ‘’Sudah buat aturan, ya bantu subsidi juga lah, jangan membuat rakyat susah, padahal bisa dibuat gampang,’’ ungkap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement