Kamis 03 Dec 2020 19:43 WIB

Pemkot Bandung Usulkan RS Darurat Covid-19 ke Ridwan Kamil

Ruang isolasi di rumah sakit yang terus terisi dan hampir mendekati titik maksimal.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Wali Kota Bandung Oded M Danial
Foto: Edi Yusuf/Republika
Wali Kota Bandung Oded M Danial

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengusulkan pendirian rumah sakit darurat untuk menangani pasien covid-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG) kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Usulan tersebut diajukan berdasarkan kondisi tempat tidur pada ruang isolasi di rumah sakit yang terus terisi dan hampir mendekati titik maksimal.

"Tadi dibahas, memang betul hari ini di Bandung eksisting ruang isolasi penuh. Oleh karena itu, kita tetap mengupayakan diantaranya pak Ema menyampaikan kita sudah mendapatkan tambahan-tambahan (tempat tidur) sehingga kita masih tangani," ujar Wali Kota Bandung, Oded M Danial, Kamis (3/12).

Namun, kata dia, upaya antisipasi perlu dilakukan agar pasien covid-19 yang terus bertambah dapat tertampung. Oleh karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Provinsi Jawa Barat membuat rumah sakit darurat.

"Ada GOR Arcamanik dan GOR Pajajaran, kalau tidak diupayakan saya khawatir melonjak (pasien covid-19)," ungkapnya.

Oded mengatakan, keterisian ruang isolasi di beberapa rumah sakit Kota Bandung sudah mencapai 87,15 persen dari total 903 tempat tidur yang ada. Menurutnya, saat ini tempat tidur yang tersisa hanya 116 unit. Sedangkan khusus OTG keterisian ruang isolasi di hotel mencapai 64,06 persen dari total 64 tempat tidur dan tersisa 23 tempat tidur.

"Kita berharap tentunya tidak ada yang mengisi lagi di waktu ke depan," katanya. Menurutnya, para petugas tenaga kesehatan sudah tersedia dan siap jika rumah sakit darurat didirikan.

Dikatakan Oded, kasus covid-19 kumulatif hingga Rabu (2/12) mencapai 3.763, kasus aktif 881, kasus sembuh 2.766 dan kasus meninggal dunia 116 kasus. Menurutnya, persentase angka kesembuhan menurun hingga ke poin 73,5 persen turun sebesar 9,85 persenn dari sebelumnya dan persentase kematian kasus turun 0,73 persen menyentuh angka 3,08 persen.

Menurutnya, penambahan kasus covid-19 harian muncul dari hasil uji usap laboratorium yang terus dilakukan oleh pemerintah maupun pihak yang lain. Selanjutnya, pihaknya langsung melacak kepada kontak erat dan dilakukan uji usap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement