Kamis 03 Dec 2020 14:51 WIB

MyMy Malaysia Berambisi Jadi Bank Digital Islam Pertama

MyMy Malaysia berambisi untuk menjadi bank digital Islam pertama di dunia.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Esthi Maharani
Salah seorang nasabah Bank
Foto: Bank BTN
Salah seorang nasabah Bank

IHRAM.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Setelah dibanjiri dengan nilai jutaan dalam penggalangan dana (fundraising), Founder dan CEO perusahaan fintech MyMy, Joe McGuire, kini bersiap untuk menjejaki langkah selanjutnya dalam perjalanannya meluncurkan bank Islam digital berlisensi bank sentral mandiri yang pertama di dunia.

Pada September 2020, perusahaan rintisan fintech McGuire itu menerima suntikan senilai 10 juta ringgit (2,45 juta dolar) dari Koperasi Tentera, sebuah asosiasi veteran angkatan bersenjata dan salah satu koperasi kredit terkemuka Malaysia. Uang itu akan digunakan untuk membuka jalan bagi tujuan pokok McGuire. McGuire mengatakan, mereka berambisi untuk menjadi bank digital Islam pertama di dunia.

"Sungguh, tinggal masalah waktu sebelum itu terjadi. Kami sekarang memiliki investor hebat yang menurut saya akan membantu kami dalam perjalanan itu. Tapi jalannya masih sangat panjang," kata McGuire kepada Salaam Gateway, dilansir Kamis (3/12).

Dengan layanan seperti Insha Jerman yang sudah tersedia, banyak yang percaya MyMy terlambat dalam rencananya untuk menjadi bank digital Islam pertama. Tetapi sebagai cabang digital dari Albaraka Turk Participation Bank yang bermarkas di Istanbul yang tidak memiliki lisensi perbankan penuh mandiri, Insha tidak dapat mengklaim mahkota dalam kategori ini.

 

Pesaing yang lebih mungkin untuk tempat pertama sebagai bank digital Islam berlisensi bank sentral yang berdiri sendiri mungkin adalah IBA Australia, yang berharap bisa menerima lisensi perbankan dari Australian Prudential Regulation Authority tahun depan. Tetapi dengan rencana untuk membuka cabang fisik di Sydney, bank tersebut tidak dapat mengklaim sebagai bank digital sepenuhnya.

Sebelum bank virtual pertama berakar di Malaysia, dibutuhkan salah satu dari lima lisensi perbankan digital yang akan dikeluarkan oleh bank sentral, Bank Negara Malaysia, tahun depan. Sebanyak 50 lembaga dan konsorsium, baik lokal maupun dari seluruh dunia, saat ini menunggu keluarnya proses pengajuan izin sebelum mengajukan penawaran.

MyMy menggunakan waktu ini, dan pendanaannya baru-baru ini, untuk membuat keuntungan dalam mengejar lisensi uang elektronik dari Bank Negara untuk mengoperasikan dompet elektronik. Di balik ini, MyMy akan mengajukan permohonan lisensi perbankan virtual penuh ketika pintu dibuka pada 2021.

"Lisensi uang elektronik ini akan memungkinkan kami untuk tampil kembali di pasar dengan memberikan produk kami kepada konsumen dan mencari tahu apa yang berhasil dan apa yang tidak berhasil dalam perjalanan kami untuk menjadi bank digital," kata McGuire.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement