IHRAM.CO.ID,KAIRO--Wakil Menteri Kesehatan dan Kependudukan Tarek Tawfik menegaskan pentingnya perhatian khusus untuk menghentikan peningkatan populasi di Mesir. Kenaikan sebanyak 14 kali lipat dan menjadi populasi terbanyak sejak 1882 ini telah menjadi masalah nasional yang perlu segera ditangani, kata Tawfiq.
Dia mengungkapkan bahwa selama periode 135 tahun jumlah orang yang tinggal di negara itu melonjak dari 6,7 juta menjadi 94,8 juta. Kenaikan tersebut berdampak pada pangsa pendidikan, kesehatan, dan sumber daya yang tersedia setiap individu, mempengaruhi demografi secara keseluruhan, tambahnya.
“(Pertambahan penduduk) merupakan masalah nasional yang perlu diselesaikan melalui kerja sama seluruh kementerian, pemerintah, dan lembaga non pemerintah, serta masyarakat sipil,” kata Tawfik yang dikutip di Arab News, Kamis (3/12).
Dia menunjukkan bahwa Dewan Kependudukan Nasional Mesir saat ini sedang menyusun dokumentasi kebijakan publik bekerja sama dengan Universitas Amerika di Kairo (AUC) yang bertujuan untuk menyelesaikan beberapa masalah terkait populasi negara tersebut. Rencana yang sedang disiapkan mencakup kampanye kesadaran tentang ukuran keluarga, ketahanan pangan dan air, dan keberlanjutan.
Mantan pelapor dewan, Dr. Amr Hassan, mengatakan bahwa proyek keluarga berencana yang akan diluncurkan awal tahun depan, akan membantu mengurangi angka kelahiran di Mesir sebesar 1 juta.
Menteri Kerjasama Internasional Mesir Dr. Rania Al-Mashat, Direktur Misi Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) Leslie Reed, Presiden AUC Francis Joseph Ricciardone, dan Tawfik baru-baru ini meluncurkan kompetisi pemuda Penguatan Program Keluarga Berencana Mesir (SEFPP), bagian dari Inisiatif senilai $ 31 juta yang sebelumnya ditandatangani dengan USAID untuk meningkatkan hasil kesehatan penduduk.
Al-Mashat mengatakan peningkatan pelayanan kesehatan umum, kesehatan reproduksi, dan keluarga berencana merupakan kunci pencapaian pemberdayaan ekonomi bagi laki-laki dan perempuan. Ia menunjukkan bahwa kompetisi pemuda SEFPP bertujuan untuk membuka jalan bagi implementasi solusi baru dan efektif untuk masalah tersebut dan melibatkan pemerintah Mesir, lembaga pendidikan dan universitas, pemuda, dan organisasi masyarakat sipil yang diwakili oleh USAID.
Program ini dirancang untuk mengatasi masalah populasi berlebih melalui teknik inovatif, mengembangkan gagasan pemuda tentang skema keluarga berencana, dan meningkatkan kesadaran di seluruh negeri.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
