Kamis 03 Dec 2020 08:01 WIB

Bisnis Mobil Seken Kembali Bergairah

Produk Toyota dan Honda masih mendominasi permintaan mobil seken.

Dalam dua bulan terakhir penjualan mobil bekas mulai melonjak, melebihi kenaikan penjualan mobil baru.
Foto: carsome
Dalam dua bulan terakhir penjualan mobil bekas mulai melonjak, melebihi kenaikan penjualan mobil baru.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bisnis mobil bekas kembali bangkit. Calon konsumen  mobil seken masih cukup tinggi meskipun pergerakannya sedikit lambat lantaran dihantam oleh pandemi.

Bahkan dalam dua bulan terakhir, penjualan mobil bekas (seken) berlari cukup kencang meninggalkan  pertumbuhan kendaraan baru. “Kami mencatat  begitu tingginya kenaikan permintaan mobil bekas dalam dua bulan terakhir. Ini menandakan optimisme kami dalam penjualan mobil bekas ke depan” ujar General Manager  Carsome Indonesia, Delly Nugraha, dalam diskusi virtual.

Ia mengakui, sejak pandemi melanda Indonesia, penjualan mobil seken mengalami kontraksi. Namun seiring dengan pelonggaran aktivitas, bisnis ini pun merangkak naik.

Hingga saat ini, Carsome telah meningkatkan penjualannya sebanyak dua kali lipat dari sebelum pandemi. Bahkan,  lanjut Delly, pertumbuhan mobil bekas yang terjual lewat Carsome meningkat hampir 300 persen (quarter-on-quarter) pada kuartal ketiga tahun ini. Pertumbuhan angka ini, menurut dia,  menjadi pertanda baik bagi industri otomotif, khususnya pasar mobil bekas.

Katanya, permintaan pasar akan mobil seken masih didominasi oleh produk-produk Toyota, seperti Avanza dan Innova. Kemudian disusul produk Honda, seperti Jazz dan Brio.

“Pasar mobil bekas sempat terkena dampak pandemi Covid-19, namun sudah mulai menunjukkan pertumbuhan kembali sejak beberapa bulan terakhir. Kami yakin, bisnis ini akan kembali pulih dan membaik di 2021. Peran kami di Carsome adalah untuk terus menjaga bahkan menaikkan momentum kebangkitan pasar mobil bekas,” ujar Delly yang baru tiga bulan  menjabat sebagai GM Carsome Indonesia ini.

Atasa dasar optimisme itu, Carsome akan terus membangun strategi pasar guna memperkuat bisnis ke depan. Menurut dia, ada dua hal penting yang harus terus ditingkatkan dalam mengelola bisnis ini. Pertama membangun kepercayaan konsumen  dengan meningkatkan layanan jual-beli mobil bekas yang mudah, cepat, dan transparan. Kedua, membangun kekuatan organisasi dan tim Carsome Indonesia di tengah situasi pandemi dan resesi ekonomi. 

Selama ini, dalam sistem pemasarannya, Carsome menjalin kerja sama dengan ratusan diler mobil bekas di Tanah Air. Mulai tahun depan, dengan alasan memperlebar pasar dan meningkatkan  penjualan, mereka juga akan melakulan penjualan langsung ke konsumen. “Ini juga salah satu strategi pasar yang akan kita lakukan mulai tahun depan,” kata Delly.

Carsome Co-founder & Group CEO, Eric Cheng berharap Carsome bisa menggairahkan kembali pasar mobil bekas Indonesia di bawah kepemimpinan Delly Nugraha. “Pengalaman dan pengetahuan Delly akan pasar dan konsumen Indonesia diharapkan bisa menjadi angin segar bagi tim Indonesia untuk terus memberikan solusi dalam menjual mobil bekas yang akhirnya bisa membantu ekonomi Indonesia.”

Disebutkan, Carsome, selain  berbisnis di Indonesia juga di Malaysia, Thailand, dan Singapura. Setelah lima tahun berada pada industri otomotif,  Carsome sudah digunakan oleh 100 ribu konsumen yang menjual mobil bekas di empat negara tersebut. “Carsome saat ini telah mentransaksikan lebih dari 40 ribu mobil per tahun dengan total nilai transaksi lebih dari 600 juta dolar AS,” ujar Eric. 

 sumber:khoirul azwar

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement