Kamis 03 Dec 2020 05:52 WIB

BMH Resmikan Rumah Quran Atas Laut di Bontang

Rumah Quran itu dikhususkan untuk anak-anak nelayan Pulau Tihi-Tihi

BH meresmikan Rumah Quran dan Baca Anak di Kampung Tihi-Tihi, Bontang Selatan, Kalimantan Timur.
Foto: Dok BMH
BH meresmikan Rumah Quran dan Baca Anak di Kampung Tihi-Tihi, Bontang Selatan, Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, BONTANG -- Kebahagiaan kaum Muslimin di Kampung Tihi-Tihi, Bontang Selatan, Kalimantan Timur (Kaltim)  kini terpancar. Hal itu seiring dengan tuntasnya pembangunan Rumah Qur’an dan Baca Anak Atas Laut (Dhiyaul Bahri)  yang selesai dibangun akhir November 2020 di Kampung Tihi-Tihi.

"Alhamdulillah atas kepedulian berbagai pihak,  Rumah Quran ini berdiri. Sebuah impian panjang bagi warga setempat untuk memiliki pusat pembelajaran Alquran kini benar-benar menjadi kenyataan," terang Koordinator BMH Gerai Bontang, Hardi Rukmantara, Senin  (30/11).

Rumah Quran dan Baca Anak  dikhususkan untuk anak-anak nelayan yang tinggal di pesisir laut Bontang.

"Alhamdulillah sekarang ini sudah dapat digunakan. Semoga bermanfaat, menambah semangat dalam belajar dan dapat melahirkan anak-anak saleh dan salehah,” imbuhnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

photo
Anak-anak nelayan di Pulau Tihi-Tihi belajar membaca Alquran di Rumah Quran dan Baca Anak yang dibangun oleh BMH.  (Foto: Dok BMH)

Rumah Quran tersebut juga telah dilengkapi dengan perpustakaan mini yang menyediakan buku-buku cerita anak Muslim dan keterampilan. 

Di samping itu, ke depannya fasilitas ini juga dapat digunakan untuk para orangtua mereka untuk kegiatan pembinaan agama dan pemberdayaan ekonomi. 

Selain peresmian, juga dilakukan pembagian paket sembako kepada 80 nelayan dan petani rumput laut yang merupakan warga kurang mampu yang tinggal di pulau tersebut.

 “Kami atas nama warga pulau Tihi-Tihi mengucapkan terima kasih kepada BMH dan juga para donatur yang telah peduli terhadap warga disini. Kami semua sangat bahagia adanya fasilitas ini, sehingga anak-anak dapat belajar lebih baik. Selama ini anak-anak belajar di emper-emper masjid tanpa atap,” kata Indra,  tokoh masyarakat setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement