Rabu 02 Dec 2020 23:31 WIB

Iklan Nike Jepang tentang Rasisme dan Olahraga Sulut Debat Sengit Netizen

Iklan Nike tampilkan diskriminasi rasial yang dihadapi anak-anak perempuan di Jepang.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
Image of Sport/newscom/picture alliance
Image of Sport/newscom/picture alliance

Video itu menampilkan tiga pemain sepak bola muda dan berdasarkan pada "pengalaman nyata para atlet," kata Nike Jepang. Iklan itu ingin menyampaikan bagaimana mereka "mengatasi perjuangan dan konflik sehari-hari untuk menggerakkan masa depan mereka melalui olahraga."

Iklan tersebut telah dibagikan dan dilihat sekitar 25 juta kali di Twitter dan YouTube. Di Twitter, video itu mendapat lebih dari 60.000 likes, namun juga mendapat reaksi negatif dan menyulut perdebatan di kalangan pengguna media sosial.

Banyak komentator mengatakan Nike melebih-lebihkan soal diskriminasi dan rasisme dengan memilih Jepang, karena tidak ada alasan untuk itu. Beberapa mengancam akan memboikot produk Nike. Petenis Jepang-Amerika Naomi Osaka, yang selama ini disponsori Nike, telah membantu memicu perdebatan tentang rasisme di Jepang setelah menyuarakan tentang gerakan Black Lives Matter.

Bahas rasisme di Jepang masih tabu

Identitas nasional Jepang sebagian didasarkan pada mitos tentang sebuah negara yang monoetnis. Hal ini telah memicu marjinalisasi penduduk asli Ainu di masa lalu, serta diskriminasi terhadap etnis Korea dan Tionghoa, warga birasial dan imigran.

Kampanye iklan "Keep Moving: Yourself, the Future" dirilis pada 30 November dan menampilkan beberapa gadis remaja yang mengalami perundungan di sekolah karena ras mereka atau kerena perbedaan lainnya, tetapi akhirnya mereka menemukan kepercayaan diri melalui olahraga sepak bola.

Dalam video tersebut, seorang gadis terlihat memandang gambar Naomi Osaka dengan pertanyaan: “Apakah dia orang Amerika? Jepang?" - mencerminkan berbagai tanggapan yang dihadapi bintang tenis itu.

Nike: Kami percaya sifat transformatif olahraga

Namun akhir iklan itu memiliki pesan yang menginspirasi, saat gadis-gadis tersebut menjadi tokoh utama di lapangan sepak bola.

“Suatu hari nanti kita akan melihat dunia ketika semua orang bisa hidup sebagaimana adanya,” kata gadis-gadis itu. “Tapi kita tidak bisa menunggu itu.” Video tersebut berjudul "The Future Isnn't Waiting", dengan hashtag #YouCantStopUs.

Nike Jepang tidak dapat segera mengomentari berbagai tanggapan negatif yang muncul di media sosial, tetapi mengatakan di situs resminya bahwa pihaknya percaya pada sifat transformatif olahraga.

"Kami percaya olahraga memiliki kekuatan untuk menunjukkan seperti apa dunia yang lebih baik, untuk menyatukan orang dan mendorong tindakan di komunitas masing-masing," kata Nike.

hp/ha (rtr)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement