Kamis 03 Dec 2020 05:01 WIB

Islamofobia Islam: Terorisme Hanya Tipu Muslihat Belaka?

Mayoritas intelektual, institusi, dan media Barat diam ketika terjadi ketidakadilan

Rep: umar mukhtar/ Red: Muhammad Subarkah
Muslim Prancis serukan stop Islamofobia
Foto: google.com
Muslim Prancis serukan stop Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID, -- ANKARA -- Profesor Ilmu Politik, Universitas Muslim Aligarh, India, Arshi Khan menyampaikan, kesalahan dalam domain pengetahuan telah menjadi ciri umum di dunia kontemporer, baik itu domain intelektual, politik atau media massa yang terikat untuk mengembangkan politik dalih dan penipuan.

Hal itu disampaikan Arshi dalam artikelnya yang dimuat di laman Daily Sabah, Selasa (1/12) waktu setempat. Penurunan epistemologis tersebut dimulai dengan penjelasan tentang kesadaran manusia di dalam lingkaran kedap air dari deskripsi naturalistik teori alam, empirisme, dan pengalaman Aristoteles.

Mayoritas intelektual, institusi, dan media Barat telah mengembangkan pola diskusi dan kesimpulan yang entah bagaimana menghasilkan narasi yang beredar di seluruh dunia.

Para pemimpin Barat, media, intelijen dan pengikut mereka dengan sigap menyoroti aksi terorisme di Prancis, Kanada, Austria, Afghanistan dan Mozambik, dalam beberapa pekan terakhir dan agensi medianya mengaitkan terorisme dengan Islam.

Mereka mengaitkan kejahatan individu dengan komunitas Muslim. Mereka gagal mengutuk kebebasan berbicara yang mutlak.

Tanggapan terhadap terorisme memperluas "ekstremisme institusional" yang mengakibatkan penghinaan skala besar dan operasi pencarian di daerah Muslim di Eropa Barat. Perang melawan terorisme menjadi titik temu di Barat, tetapi mereka tetap diam atas pelanggaran aturan hukum dan tanggung jawab politik.

Institusi Eropa diam terhadap suara para korban. Media Barat dan pemerintah belum menyoroti fakta bahwa sejak 2013, setidaknya 1.700 warga negara Prancis bergabung dengan barisan Daesh di Irak dan Suriah. Narasi Eropa gagal mempertanyakan mengapa Daesh dan Salafi diberi preferensi narasi publik tentang Islam.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement