Rabu 02 Dec 2020 00:31 WIB

Jokowi: Pemerintah Mampu Kendalikan Covid-19

Jokowi akan memberikan peringatan keras jika kasus Covid-19 kembali melonjak. 

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Presiden Jokowi
Foto: Biro Pers Media Informasi Sekretariat Preside
Presiden Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis pemerintah mampu mengendalikan pandemi Covid-19 meskipun kasusnya melonjak di beberapa daerah pada beberapa hari terakhir ini. Dia yakin, Covid-19 dapat dikendalikan dengan mempertimbangkan sejumlah indikator yang ada.

“Melihat ini (angka-angka indikator), sebetulnya kita sangat optimis dalam pengendalian Covid ini,” kata Jokowi dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (1/12).

Berdasarkan data per 30 November 2020, Jokowi mengatakan tingkat kesembuhan di Indonesia berada di angka 83,6 persen. Angka tersebut jauh lebih baik dari rata-rata angka kesembuhan dunia yang berada di angka 69,03 persen.

Begitu juga dengan jumlah kasus aktif di Indonesia yang saat ini berada di angka 13,25 persen. Angka ini juga tercatat masih lebih baik dari rata-rata kasus aktif dunia yakni sebesar 28,55 persen. Kendati demikian, pemerintah masih memiliki ‘PR’ menekan angka kematian yang masih cukup tinggi.

“Artinya, semakin bulan semakin baik. Hanya yang masih belum dan perlu terus kita perbaiki yaitu di angka kematian, itu kita masih di 3,1 persen, angka kematian dunia 2,32 persen,” jelasnya.

Meskipun kondisi Covid di Indonesia masih lebih baik dibandingkan di dunia, Jokowi menegaskan, akan memberikan peringatan keras jika kasus Covid-19 kembali melonjak. Sehingga baik pemerintah maupun masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaannya.

“Tetapi kemarin saya sampaikan, saya memang kalau ada peningkatan sedikit saja pasti saya akan berikan warning secara keras karena kita enggak mau ini keterusan. Jadi saya ingatkan itu karena memang ada kenaikan sedikit, itu yang harus segera diperbaiki,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement