Selasa 01 Dec 2020 14:48 WIB

Manfaat Kesehatan Mengucapkan Alhamdulillah

Jika diucapkan seperti mengonsumsi multivitamin untuk kesehatan holistik.

Manfaat Kesehatan Mengucapkan Alhamdulillah. Berdzikir. Ilustrasi
Foto: Thoudy Badai/Republika
Manfaat Kesehatan Mengucapkan Alhamdulillah. Berdzikir. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada banyak contoh dalam Alquran dan hadits tentang keutamaan sikap mental yang positif, ketekunan, dan optimisme dalam menghadapi kesulitan. "Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar," (Alquran Surat Al-Baqarah ayat 155).

"Kita harus mengatakan, 'Alhamdullilah' untuk apa yang kita miliki, 'Insya Allah' untuk apa yang kita inginkan, dan 'Subhanallah ketika kita melihat sesuatu yang menarik atau menakjubkan," kata Dokter Naturopati dan Ahli Herbal Karima Burns, dilansir di About Islam.

Baca Juga

"Kita harus ingat untuk mengucapkan, 'Astaghfirullah ketika kita kehilangan kesabaran atau menjadi lemah, dan yang terpenting, Allahu Akbar ketika kita dihadapkan pada tantangan hidup," ujarnya.

Menurut dia, kelima frasa ini, yang diucapkan secara teratur, seperti mengonsumsi multivitamin untuk kesehatan holistik. Ada banyak hikmah dalam pernyataan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah), "(Orang) yang kuat bukanlah yang mengalahkan orang dengan kekuatannya, tetapi (orang) yang kuat adalah orang yang mengontrol dirinya sendiri saat marah".

photo
Infografis Waktu Terbaik Berdzikir - (Republika.co.id)

 

"Faktanya, tetap sabar dan tenang adalah kunci kekuatan fisik. Fosfor bukanlah satu-satunya nutrisi yang dapat terkuras oleh tekanan mental dan kurangnya ketenangan spiritual. Jika kelenjar tiroid, organ utama yang menangani emosi kita, bekerja lembur, kita bisa mengalami kekurangan yodium," ucapnya. 

Bahkan hipoglikemia atau gula darah rendah bisa disebabkan oleh kegembiraan. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam merekomendasikan umat untuk mengambil jalan hidup yang lebih moderat. Namun, seseorang sering mengekspos diri pada kegembiraan yang intens dengan berteriak, menonton televisi secara berlebihan, dan pergi ke mal, film, pesta, taman hiburan, dan lainnya.

"Saat kita melihat sesuatu yang mengasyikkan, korteks adrenal kita terstimulasi dan ada peningkatan gula darah kita. Ini, pada gilirannya, merangsang pankreas untuk mengeluarkan insulin ke dalam darah untuk menurunkan kadar gula, menyebabkan kita kemudian merasa lelah atau lemah," kata Burns.

"Ini menghasilkan ketenangan dan kesehatan untuk berlatih mengucapkan, "Alhamdulillah" untuk apa yang kita miliki dan untuk apa yang kita hadapi," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement