Selasa 01 Dec 2020 12:09 WIB

OPEC Plus Tunda Diskusi, Harga Minyak Dunia Anjlok

OPEC Plus menunda pembicaraan kebijakan produksi untuk tahun depan.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolandha
Harga minyak anjlok pada Selasa (1/12). Penurunan terjadi di tengah kekhawatiran atas peningkatan pasokan setelah OPEC Plus menunda pembicaraan tentang kebijakan produksi minyak pada 2021.
Foto: Pertamina
Harga minyak anjlok pada Selasa (1/12). Penurunan terjadi di tengah kekhawatiran atas peningkatan pasokan setelah OPEC Plus menunda pembicaraan tentang kebijakan produksi minyak pada 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Harga minyak anjlok pada Selasa (1/12). Penurunan terjadi di tengah kekhawatiran atas peningkatan pasokan setelah OPEC Plus menunda pembicaraan tentang kebijakan produksi minyak pada 2021.

Pembukaan perdagangan untuk minyak mentah Brent Desember turun 20 sen, atau 0,4 persen pada 47,68 dolar AS per barel pada 01.36 GMT, setelah turun lebih dari 1 persen pada Senin (30/11). West Texas Intermediate turun 27 sen, atau 0,6 persen menjadi 45,07 dolar AS per barel, setelah turun 0,4 persen di sesi sebelumnya.

Namun, kedua kontrak tersebut melonjak sekitar 27 persen pada November, kenaikan bulanan terbesar sejak Maret setelah pengembangan vaksin Covid-19 meningkatkan harapan pemulihan ekonomi yang dapat meningkatkan permintaan bahan bakar.

OPEC Plus menunda pembicaraan kebijakan produksi untuk tahun depan, karena produsen kunci masih dalam ketidaksepakatan tentang berapa banyak minyak yang harus mereka pompakan di tengah permintaan yang lemah. Kelompok itu, termasuk Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan sekutu lainnya, telah dijadwalkan untuk mengadakan pertemuannya pada hari Selasa (1/12), setelah diskusi para menteri utama pada hari Ahad gagal mencapai konsensus.

"Saya menduga, pada akhirnya, OPEC Plus akan memperpanjang program pengurangan produksi hingga tiga bulan," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho Securities.

"Tapi kesepakatan apapun akan mensyaratkan beberapa produsen untuk menyetujui pemotongan yang lebih besar di masa depan, dengan barel tersebut dialokasikan ke Uni Emirat Arab (UEA) untuk keseimbangan perjanjian", tambahnya.

Sumber mengatakan UEA telah memperumit gambaran tersebut dengan mengisyaratkan akan bersedia mendukung rollover pemangkasan pasokan hanya jika kepatuhan anggota kelompok dengan komitmen pemangkasan meningkat.

Kelompok ini akan mengurangi pengurangan produksi saat ini sebesar 2 juta barel per hari (bph) dari Januari. Tetapi dengan permintaan masih di bawah tekanan dari pandemi, OPEC Plus sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang pengurangan saat ini ke bulan-bulan pertama tahun depan, posisi yang didukung oleh de facto pemimpin OPEC Arab Saudi, kata sumber.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement