Senin 30 Nov 2020 17:44 WIB

Wapres Harap Forum Zakat Perkuat Ekonomi Islam Global

Zakat bisa jadi pembiayaan alternatif pelaku usaha terdampak pandemi.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Fuji Pratiwi
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Wapres berharap peran Forum Zakat Dunia dalam memperkuat ekonomi Islam pascapandemi Covid-19.
Foto: dok. KIP/Setwapres
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Wapres berharap peran Forum Zakat Dunia dalam memperkuat ekonomi Islam pascapandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin berharap peran Forum Zakat Dunia dalam memperkuat ekonomi Islam pascapandemi Covid-19. Sebagai sebuah forum yang mewadahi lebih dari 33 lembaga-lembaga zakat yang ada di seluruh dunia, Forum Zakat Dunia memiliki potensi besar dalam membantu pemulihan pascapandemi Covid-19.

"Karena itu, saya memandang peran Forum Zakat Dunia untuk turut memperkuat ekonomi Islam juga sangat diperlukan," kata Kiai Ma'ruf dalam Konferensi Internasional dan Rapat Tahunan Forum Zakat Dunia 2020 secara virtual, Senin (30/11).

Baca Juga

Kiai Ma'ruf meyakini, ekonomi Islam dapat membantu pemulihan ekonomi global. Di antaranya, zakat bisa menjadi sumber pembiayaan alternatif dalam membantu memberikan modal kerja bagi pelaku usaha terdampak. Selain juga dapat dimanfaatkan instrumen untuk mencegah kemiskinan dan ketimpangan karena pandemi Covid-19.

"Saya melihat forum ini dapat digunakan sebagai platform untuk merumuskan solusi efektif untuk memberikan bantuan bagi mereka yang membutuhkan," ungkapnya.

Sebab, kata Kiai Ma'ruf, ekonomi Islam dinilai memiliki lebih mampu menyesuaikan dari krisis dibandingkan ekonomi konvensional. Menurut laporan dari State of the Global Islamic Economy Report 2020/2021, perlambatan ekonomi Islam Global tidak separah dibandingkan perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia secara keseluruhan. 

Pertumbuhan ekonomi dunia pada masa pandemi Covid-19 di tahun 2020 diperkirakan mengalami kontraksi 5,2 persen, sedangkan ekonomi Islam global hanya mengalami kontraksi 2,5 persen.

Ia melanjutkan, masih menurut laporan pada tahun 2020, pertumbuhan industri makanan dan  minuman halal global diperkirakan hanya akan mengalami kontraksi sebesar 0,2 persen diikuti oleh industri kosmetik sebesar 2,5 persen dan industri busana muslim global sebesar 2,9 persen.

"Dengan demikian, ekonomi Islam dapat menjadi lokomotif dalam membantu pemulihan ekonomi global," kata Kiai Ma'ruf.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement