Senin 30 Nov 2020 15:00 WIB

ESDM Selesaikan Konversi BBM ke BBG Bagi Nelayan

Pada 2021, pemerintah akan membagikan 28.000 paket.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Sejumlah nelayan bersama teknisi memasang bantuan paket konverter kit BBM ke BBG pada perahu mereka (ilustrasi).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Sejumlah nelayan bersama teknisi memasang bantuan paket konverter kit BBM ke BBG pada perahu mereka (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menuntaskan pendistribusian paket perdana Program Konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk Kapal Penangkap Ikan Bagi Nelayan Sasaran Tahun 2020. Pembagian paket konversi ini diakhiri di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu.

Nelayan Kota Bengkulu yang mendapatkan paket perdana ini berjumlah 348 orang.  Paket yang dibagikan terdiri dari mesin penggerak, konverter kit, dua buah tabung LPG 3 kg, serta aksesoris pendukung lainnya.

Baca Juga

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Ditjen Migas Kementerian ESDM Alimuddin Baso menjelaskan, nelayan yang mendapat bantuan harus memenuhi kriteria. Yaitu, memiliki kartu identitas nelayan, menggunakan alat penangkap ikan yang ramah lingkungan, memiliki kapal ukuran di bawah 5 Gross Tonnage (GT) yang daya mesinnya di bawah 13 Horse Power (HP), serta belum pernah mendapat bantuan serupa dari pemerintah pusat maupun daerah.

Kriteria nelayan penerima tercantum dalam Perpres Nomor 38 Tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG untuk Kapal Penangkap Ikan bagi Nelayan Sasaran dan Mesin Pompa Air untuk Petani Sasaran.

"Jadi bagi mereka yang tidak memenuhi persyaratan, tidak akan diberikan paketnya," ujar Alimuddin, Senin (30/11).

Untuk nelayan Kota Bengkulu yang belum menerima paket konversi tahun ini, Alimuddin meminta agar tidak berkecil hati. Karena pada 2021, pemerintah akan membagikan 28.000 paket.

Agar program berjalan lancar, Alimuddin juga meminta agar Pemda Kota Bengkulu dapat segera menyampaikan usulan nelayan calon penerima untuk kemudian ditindaklanjuti.

"Tahun depan paket yang dibagikan cukup banyak. Kalau bisa Desember 2020 sudah masuk data usulannya agar bisa kami tindaklanjuti," ungkapnya.

Sebelum nanti digunakan untuk melaut, para nelayan akan mendapatkan bimbingan teknis dari petugas terkait. Alimuddin berharap agar paket ini dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup nelayan.

"Paket ini gratis, jangan dijual. Insya Allah menambah rezeki dan pengeluaran keluarga juga berkurang karena harga LPG 3 kg lebih murah dari BBM," ujar Alimuddin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement