Senin 30 Nov 2020 09:28 WIB

XM-Dompet Dhuafa Berbagi Sembako ke Warga Kampung Labirin

Sembako XM Dompet Dhuafa di Kampung Jukut dibagikan ke lansia dan guru ngaji

XM dan Dompet Dhuafa berbagi paket sembako untuk warga terdampak covid-19 di Kampung Kebon Jukut, Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor pada Ahad (29/11) siang. Puluhan sembako dibagikan pada para pedagang terdampak, lansia, guru ngaji dan tukang ojek.
Foto: Dompet Dhuafa
XM dan Dompet Dhuafa berbagi paket sembako untuk warga terdampak covid-19 di Kampung Kebon Jukut, Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor pada Ahad (29/11) siang. Puluhan sembako dibagikan pada para pedagang terdampak, lansia, guru ngaji dan tukang ojek.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pandemi belum usai, dan semua sektor kehidupan masih terkena dampaknya. XM dan Dompet Dhuafa berbagi paket sembako untuk warga terdampak covid-19 di Kampung Kebon Jukut, Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor pada Ahad (29/11) siang. Puluhan sembako dibagikan pada para pedagang terdampak, lansia, guru ngaji dan tukang ojek. 

Tim Dompet Dhuafa saat menyalurkan bantuan ditemani Citra Widya Lestari selaku Lurah Babakan Pasar ke rumah-rumah penerima manfaat. 

"Kami sangat berterima kasih pada para donatur dari XM, dan tim Dompet Dhuafa atas bantuannya pada warga Babakan Pasar khususnya RW. 04, 09, dan 10. Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi warga dan bisa berkelanjutan ke depannya", ujar Citra. 

Ada hal menarik saat penyaluran berlangsung, tiba-tiba datang Dedie Abdu Rachim (Wakil Walikota Bogor) melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di wilayah Babakan Pasar dan akhirnya bertemu dengan tim Dompet Dhuafa. Dedie pun ikut serta dalam kegiatan penyaluran bantuan dan sangat mengapresiasi kegiatan tersebut.

"Terima kasih para donatur Dompet Dhuafa yang telah menyalurkan bantuan sembako di wilayah kami. Semoga program ini dapat berlanjut dan membantu warga yang membutuhkan", ujar Dedie saat bertemu tim di tengah Kampung Labirin.

Kampung Kebon Jukut dijuluki "Kampung Labirin" karena lokasinya yang berada di tepi sungai dan sangat padat dengan rumah warga, sehingga membuat jalan-jalan di kampung tersebut terlihat seperti labirin. Sebagian warga bekerja sebagai pedagang kaki lima, pegadang asongan, buruh harian, dan pengumpul batu kali. Yoyoh salah satu penerima manfaat yang kesehariannya berdagang soto, sangat senang mendapatkan bantuan sembako. 

"Sangat terasa sekali dampak corona ini, sampai jualan saya sepi pembeli, dan tiap penghasilan selalu terpakai biaya sehari-hari. Alhamdulillah ada sembako ini jadi meringankan", ujar Yoyoh saat ditemui di kediamannya.

Para penerima manfaat berharap agar pandemi ini segera usai, dan kehidupan mereka dapat berjalan normal kembali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement