Ahad 29 Nov 2020 17:22 WIB

Puluhan Santri Positif Covid-19 di Cianjur Dinyatakan Sembuh

Ada empat pesantren di Cianjur yang santrinya terkonfirmasi positif Covid-19.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Puluhan santri dari tiga pondok pesantren di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dinyatakan sembuh dari Covid-19. Sebelumnya mereka menjalani isolasi mandiri di masing-masing pondok pesantren.

"Ada empat pesantren yang santrinya terkonfirmasi positif Covid-19 dan hanya tiga yang menjadi klaster," ujar Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur Yusman Faisal kepasa wartawan, Ahad (29/11). Rincianya ponpes yang jadi klastes yakni pesantren di Cugenang dengan 35 santri dan guru yang positif.

Baca Juga

Selanjutnya ponpes di Kecamatan Karangtengah dengan 7 santri positif, dan ponpes di Kecamatan Cilaku yang terdapat 14 santriwati positif. Sementara untuk satu pesantren lagi, yakni di Kecamatan Cipanas hanya ada 2 orang jadi bukan merupakan klaster.

Yusman mengatakan, setelah menjalani isolasi dan penanganan medis, para santri di klaster pesantren Karangtengah dan Cugenang sudah terkonfirmasi sembuh seluruhnya. Selain itu dua orang di pesantren di Cipanas juga sudah sembuh.

Bila ditotalkan dari total 58 santri, sudah 44 santri yang dinyatakan sembuh Covid-19. Sehingga Yusman saat ini tinggal klaster pesantren di Kecamatan Cilaku yang masih dipantau kondisi kesehatan santrinya.

Di mana jumlah santri yang terkonfirmasi positif kemungkinan masih akan bertambah. Sebab ada sekitar 60 santri yang sudah diswab dan menunggu hasilnya keluar.

Yusman mengatakan, para santri di Kecamatan Cilaku baru terkonfirmasi pekan lalu. Akibatnya masih butuh waktu hingga para santriwatinya sembuh dan ada test lanjutan pasca ada yang terkonfirmasi.

Lebih lanjut Yusman menambahkan, gugus tugas akan bersurat ke setiap pondok pesantren di Cianjur untuk melaporkan secara rutin kondisi kesehatan para santrinya. Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya deteksi dini, sehingga penyebaran Covid-19 bisa diputus sejak awal.

Selama ini kata Yusman, hanya ada 7 pesantren yang rutin melaporkan kegiatan belajar dan kesehatan siswa. Padahal informasi dari ponpes penting, untuk deteksi dini pencegahan Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement