REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, satu tahun Gerakan Tanam dan Peliharan 50 Juta Pohon berjalan, sebanyak 19 juta bibit pohon sudah ditanam terutama di lahan kritis. Ia optimistis target 50 juta pohon akan tercapai.
"Alhamdulillah baru satu tahun sudah tertanam 19 juta pohon. Kami harap tahun depan melebihi target," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat menghadiri acara Gerakan Nasional Pemulihan DAS Tahun 2020 di Kebun Raya Kuningan, Kabupaten Kuningan, akhir pekan ini.
Emil menjelaskan, latar belakang munculnya gerakan tersebut adalah banyak lahan kritis di Jabar yang berpotensi menyebabkan bencana longsor dan banjir. Oleh karena itu, Emil berharap Gerakan Tanam dan Pelihara 50 Juta Pohon dapat terealisasi dengan cepat. Lahan-lahan kritis memiliki nilai tambah, dan lahan-lahan gundul kembali dipenuhi pohon.
"Saya suka naik motor berkeliling (Jabar), dan masih ada lahan yang gundul. Saya kira harus tepat sasaran karena bibit pohon tersedia cukup banyak," katanya.
Emil pun optimistis target menanam 20 juta bibit pohon terwujud pada akhir 2020. Selain itu, ia juga menargetkan 50 juta bibit pohon tertanam pada akhir 2021. "Salah satunya didukung oleh komitmen dari Pak Presiden saat di Bogor akan menyumbang 25 juta bibit pohon ke Jawa Barat," katanya.
Menurut Emil, sekitar 27 ribu anggota Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Jabar akan ikut dalam penanaman bibit pohon bersama Dinas Kehutahan (Dishut) Jabar. Nantinya, kata Emil, 27 ribu anggota Pramuka akan dikomandoi oleh Ketua Kwarda Pramuka Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil, dan disebar ke 27 kabupaten/kota di Jabar.
"Salah satu organisasi yang paling siap adalah Pramuka. Jadi di bulan- bulan ini ada 27 ribu pasukan Pramuka bekerja sama dengan Dishut Jabar akan menanam pohon di 27 kabupaten kota. Mudah-mudahan pramuka akan menjadi inspirasi atau contoh terdepan dalam menyelamatkan lingkungan," paparnya.
Emil mengatakan, Pemerintah Provinsi Jabar pun akan membuat aplikasi untuk memudahkan masyarakat Jabar berpartisipasi dalam Gerakan Tanam dan Pelihara 50 Juta Pohon.
Jika aplikasi tersebut sudah ada, kata dia, masyarakat Jabar hanya memilih jenis bibit pohon yang ditanam berserta lokasi penanaman. Setelah itu, masyarakat Jabar membayar sesuai harga bibit pohon. Petugas dari Dishut Jabar nantinya akan melaporkan penanaman tersebut.
Aplikasi ini, kata dia, untuk mempermudah orang yang ingin menyumbang pohon, tapi tidak bisa hadir secara fisik di lapangan. "Jadi ini kombinasi antara digital dan kepedulian sosial. Saya kira dengan cara ini target 50 juta akan mudah tercapai," kata Emil.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
