Sabtu 28 Nov 2020 21:43 WIB

Ammana–Korpri Beri Layanan dan Keuangan Syariah Bagi ASN

Saat ini momen yang tepat bagi fintech untuk mempercepat pemulihan sektor UMKM

Ammana Fintek Syariah jalin kerja sama dengan Korpri
Foto: ist
Ammana Fintek Syariah jalin kerja sama dengan Korpri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ammana Fintek Syariah berkolaborasi dengan AKUI, platform digital khusus berbasis Android dan iOS, menjalin kerja sama dengan Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri). Melalui kerja sama ini, Ammana dapat memberikan akses pendanaan bagi sedikitnya 4 juta Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tersebar hingga seluruh pelosok negeri.

Pendanaan untuk berbagai kebutuhan ASN, mulai dari modal usaha hingga keperluan perjalanan umrah dan haji bisa diberikan melalui aplikasi AKUI. “Melalui kerja sama ini diharapkan mampu memacu masyarakat terutama keluarga besar Korpri untuk mengembangkan usaha rumahan. Dengan begitu, tidak hanya kesejahtraan yang meningkat namun secara tidak langsung mereka juga turut menggerakkan roda perekonomian nasional di masa pandemi Covid-19,” ujar CEO & Founder Ammana Fintek Syariah, Lutfi Adhiansyah.

Untuk tahap awal, Lutfi mengatakan kerja sama ini difokuskan bagi pemenuhan kebutuhan pembiayaan umrah dan haji anggota Korpri. Pembayaran Umrah dan Haji pun bisa lebih cepat, mengingat selama ini Ammana Fintek Syariah sudah berkolaborasi dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Kementerian Agama RI. “Target kami, proses pembayaran ongkos perjalanan haji untuk para ASN bisa lebih mudah dan cepat,” ujarnya.

Selain Umrah dan Haji, Ammana Fintek Syariah juga menyediakan solusi pembayaran digital bekerja sama dengan Bhinneka.com, platform market place khusus bagi pemasaran produk dan jasa berbasis digital. Kerja sama dengan Bhinneka.com juga didedikasikan bagi pemenuhunan berbagai kebutuhan transaksi para ASN yang tergabung dalam naungan Korpri.

“Kerja sama ini melengkapi solusi digital yang kami tawarkan. Dari sisi pendanaan kami menyediakan produk pembiayaan haji dan umroh, sementara terkait pengembangan dan peningkatan pemasaran produk UMKM tersedia market place Bhinneka.com,” kata Lufti menjelaskan.

Sejak Indonesia mengkonfirmasi kasus pertama infeksi virus Corona pada awal Maret 2020, berbagai upaya penanggulangan dilakukan pemerintah guna meredam dampaknya di berbagai sektor. Hampir seluruh sektor terdampak, tak hanya kesehatan, sektor ekonomi juga mengalami dampak serius akibat pandemi.

Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengungkapkan, survei Asian Development Bank pada Juni 2020 menunjukkan bahwa 90 persen UMKM membutuhkan bantuan keuangan di masa pandemi.

Dia menilai saat ini adalah momen yang tepat untuk pelaku fintech untuk mempercepat pemulihan sektor UMKM.

"Ini yang perlu kita dorong, artinya 90 persen UMKM membutuhkan bantuan pinjaman dan pada masa seperti sekarang peran fintech menjadi lebih penting," ujar Bhima.

Pada kesempatan yang sama, Sharia Product Lead at LinkAja, Jhodi A Saharjo, mengatakan tatanan perekonomian dunia termasuk Indonesia memang rontok akibat pandemi Covid-19. Namun, dibalik itu terdapat banyak peluang yang bisa dioptimalkan pelaku UMKM terutama di sektor industri halal.

Laporan Global Islamic Economy Index tahun 2019 mencatat total belanja dari 1,8 miliar konsumen Muslim di 6 sektor ekonomi mencapai 2,2 triliun dolar AS, dengan pertumbuhan tahun ke tahun sebesar 5,2 persen pada 2018. Capaian tersebut lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,6 persen pada 2018 dan 2,9 persen pada  2019.

“Artinya, pada kondisi normal ekonomi syariah memiliki prospek cerah dan berperan penting dalam perekonomian. Ini merupakan momentum bagi UMKM untuk masuk ke ekosistem halal industry melalui market place yang ditopang oleh perusahaan fintech seperti Ammana Fintek Syariah dari sisi pendanaan dan LinkAja bagi keperluan transaksi keungan digital,” ujar Jhodi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement