Sabtu 28 Nov 2020 06:50 WIB

Kebakaran Kembali Terjadi di RS Covid-19 India

Lima pasien Covid-19 meninggal dalam kebakaran rumah sakit di India, Jumat.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Reiny Dwinanda
 Kebakaran melanda Calcutta Medical Collage Hospital, Kolkata, India, 3 Oktober 2018. Kebakaran menghanguskan unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit swasta rujukan Covid-19 di kota Rajkot di negara bagian barat Gujrat, Jumat.
Foto: EPA
Kebakaran melanda Calcutta Medical Collage Hospital, Kolkata, India, 3 Oktober 2018. Kebakaran menghanguskan unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit swasta rujukan Covid-19 di kota Rajkot di negara bagian barat Gujrat, Jumat.

REPUBLIKA.CO.ID, AHMEDABAD -- Kebakaran terjadi lagi di rumah sakit khusus pasien Covid-19 di India pada Jumat (27/11). Peristiwa ini membuat lima pasien meninggal dunia.

Kebakaran di rumah sakit Covid-19 ini merupakan keempat kalinya sejak wabah dimulai. Api mulai terlihat sejak pagi di kota Rajkot di negara bagian barat Gujrat dan menghanguskan unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit swasta itu.

Baca Juga

Pejabat pemerintah, Udit Agarwal, mengungkapkan bahwa penyebab yang paling mungkin atas peristiwa itu adalah korsleting listrik. “Tiga pasien di ICU meninggal di tempat dan dua lainnya meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Dua pasien lainnya di ICU selamat,” katanya.

India telah mencatat 9,3 juta infeksi Covid-19, tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat, dan lebih dari 135 ribu kematian. Pada Jumat, Kementerian Kesehatan telah melaporkan 43.082 kasus baru dan 492 kematian dalam 24 jam terakhir.

Kebakaran terbaru ini membuat marah pengadilan tinggi India. Mahkamah Agung meminta pemerintah federal dan negara bagian untuk mengirimkan penjelasan terperinci tentang kebakaran yang berulang di rumah sakit Covid-19.

Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan di Twitter bahwa dia sedih dengan hilangnya nyawa pada Jumat. Pada Agustus, delapan pasien Covid-19 meninggal dalam kebakaran di bangsal ICU sebuah rumah sakit di Ahmedabad, kota terbesar Gujarat.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement