Jumat 27 Nov 2020 21:30 WIB

Liburan dan Pembukaan Sekolah Berpotensi Naikkan Kasus Covid

Momen libur panjang dan pembukaan sekolah terjadi secara berkelanjutan.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Dwi Murdaningsih
 Seorang guru memberikan instruksi kepada siswa sambil mendengarkan protokol kesehatan. ilustrasi
Foto: EPA-EFE/ADI WEDA
Seorang guru memberikan instruksi kepada siswa sambil mendengarkan protokol kesehatan. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Epidemiolog Universitas Andalas Defriman Djafri mengingatkan kepala daerah mengenai potensi lonjakan kasus covid-19 pasca momen libur panjang akhir tahun dan pembukaan sekolah di awal tahun. Menurut Defriman, pemerintah perlu mengantisipasi dua momen tersebut karena terjadi berkelanjutan.

"Ini perlu diperhatikan potensi peningkatan kasus pasca libur panjang dan menyonsong sekolah awal tahun," kata Defriman kepada Republika.co.id, Jumat (27/11).

Baca Juga

Defriman mengkhawatirkan pada momen libur panjang akan ada pergerakan orang dalam jumlah besar antar kota dan antar provinsi. Pada momen itu, anak-anak juga akan turut berbaur satu sama lain pada momen liburan dan bertemu sanak saudara. Setelah momen libur panjang akhir tahun selesai, akan berlanjut sekolah tatap muka langsung.

 
Menurut dia, ada potensi kenaikan kasus karena kontak saat libur akhir tahun dan dapat menular lebih luas ketika sekolah tatap muka sudah dibuka.  Defriman mengingatkan potensi kenaikan kasus dari dua momen ini supaya pemerintah menyiapkan antisipasi sejak dini. Supaya ketakutan lonjakan kasus tidak semakin memburuk.

Memang saat momen libur panjang dan awal belajar tatap muka jumlah kasus belum akan terlihat. Kenaikan kasus dapat terpantau dua minggu atau 3 minggu setelah itu.

"Efeknya terasa ketika dua momen ini sudah berlalu. Yang kita khawatirkan penularan kepada anak-anak di sekolah," ujar Defriman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement