IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Sabar ketika menemukan kesusahan dalam safar haji mesti diusahakan oleh setiap jamaah haji. Karena sabar ketika menemukan kesusaha dalam perjalanan haji pahalanya sangat besar.

Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al Kandahlawi Rah.a dalam kitabnya Fadilah Haji menuliskan bahwa di dalam hadits shahih disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda kepada Aisyah r.ha. "Pahala (umrahmu) sesuai dengan penderitaanmu."

Dengan demikian jelaslah bahwa semakin banyak penderitaan dalam perjalanan, maka semakin banyak pahala yang akan diperoleh. Akan tetapi sangat penting diperhatikan bahwa kesusahan yang akan mendatangkan Pahala adalah kesusahan yang terpuji.

Kesusahan yang tidak beralasan tidak terpuji, di dalam Kitab Shahih al-Bbukhari ada sebuah hadis yang menyebutkan bahwa Rasul Rasulullah telah melewati seseorang yang tangannya diikat dengan tali dan seseorang yang lain dengan menggunakan tali tersebut menariknya untuk berthawaf. Maka Rasulullah SAW memutus tali tersebut dan bersabda, "Tariklah ia dengan memegang tangannya."

Pada zahirnya, orang itu adalah orang yang buta atau ada suatu halangan sehingga ia memerlukan orang lain untuk menuntunnya.

Syekh Maulana Muhammad Zakariyya menuturkan, dalam kitab Umdat al-Ahkaam min Kalaami Khairi al-Anaam karangan Al-Hafizh Abdul Ghani al-Maqdisi menuliskan kisah yang sama.

Ada satu lagi kisah semacam ini di dalam hadits bahwa Rasulullah SAW melihat dua orang yang diikat dengan tali ketika berjalan. Melihat hal itu Rasulullah SAW bersabda.

"Ada apa ini?" 

Mereka menjawab "Ya Rasulullah, kami telah bernazar untuk berjalan sampai ke Ka'bah dalam keadaan diikat satu dengan yang lain." 

Rasulullah SAW bersabda, "Putuskan tali ini, nadzar semacam ini tidak benar ini adalah perbuatan setan. Yang dimaksud nadzar itu adalah dalam pekerjaan pekerjaan yang baik."

Ikuti Whatsapp Channel Republika