Sabtu 28 Nov 2020 04:43 WIB

Pendudukan Israel di Gaza Telan Biaya Rp 236 Triliun

Rp 236 triliun untuk pendudukan Israel di Gaza.

Rep: Rizky Suryarandika./ Red: Muhammad Hafil
 Pendudukan Israel di Gaza Telan Biaya Rp 236 Triliun. Foto: Pandangan pemukiman Yahudi Tepi Barat di Ma
Foto: AP / Oded Balilty
Pendudukan Israel di Gaza Telan Biaya Rp 236 Triliun. Foto: Pandangan pemukiman Yahudi Tepi Barat di Ma

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Laporan PBB mengungkap pendudukan Israel telah membuat ekonomi Gaza di ambang kehancuran karena menelan biaya $ 16,7 miliar (Rp236 triliun) dalam satu dekade terakhir. PBB menyerukan Israel untuk mencabut blokade yang merugikan.

Pendudukan Israel di Jalur Gaza telah merugikan ekonomi hingga membuat kemiskinan dan pengangguran meroket disana. PBB menyerukan Israel untuk mencabut blokade yang telah berlangsung lama disana.

Baca Juga

Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) merilis laporan berjudul "Biaya ekonomi pendudukan Israel untuk rakyat Palestina: Jalur Gaza di bawah penutupan dan pembatasan,". Laporan itu berfokus pada biaya hanya dari penutupan dan operasi militer yang berkepanjangan di Gaza.

"Akibatnya adalah ekonomi regional Gaza yang hampir runtuh dan keterasingannya dari ekonomi Palestina dan seluruh dunia," tulis laporan resmi UNCTAD dalam sebuah pernyataan dikutip dari The Associated Press (AP) pada Jumat (27/11).

Laporan UNCTAD menganalisis efek blokade, yang sangat membatasi kemampuan Gaza untuk mengekspor barang. Kemudian juga mengkaji efek dari tiga perang, yang terjadi pada 2008-2009, 2012 dan 2014. Perang terakhir sangat menghancurkan hingga membunuh lebih dari 2.200 warga Palestina, lebih dari setengahnya warga sipil, dan membuat sekitar 100 ribu orang mengungsi dari rumah-rumah yang rusak atau hancur.

Menggunakan dua metodologi, laporan tersebut menyebut kerugian ekonomi secara keseluruhan akibat blokade dan perang berkisar antara $ 7,8 miliar hingga $ 16,7 miliar. Dikatakan ekonomi Gaza tumbuh dengan total hanya 4,8% selama seluruh periode, bahkan ketika populasinya tumbuh lebih dari 40%.

Kerugian ekonomi ini mendorong pengangguran di Gaza dari 35% pada 2006 menjadi 52% pada 2018, salah satu tingkat tertinggi di dunia, kata UNCTAD. Tingkat kemiskinan juga melonjak dari 39% pada 2007 menjadi 55% pada 2017. Berdasarkan tren ekonomi Gaza sebelum penutupan, laporan tersebut mengatakan tingkat kemiskinan bisa jadi hanya 15% pada 2017 jika perang dan blokade tidak terjadi.

"Dampaknya adalah pemiskinan rakyat Gaza, yang sudah diblokade," lanjut UNCTAD. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement