Jumat 27 Nov 2020 19:04 WIB

Mahasiswa Untag Ciptakan Robot Pengangkut Pasien Covid-19

Robot mampu memindahkan pasien dari satu ranjang ke ranjang lain tanpa kontak fisik

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Hiru Muhammad
Robot pengangkut pasien Covid-19 karya Tim SIOLA Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya.
Foto: Untag
Robot pengangkut pasien Covid-19 karya Tim SIOLA Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Enam mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya yang tergabung dalam tim SIOLA lolos ke babak final Kontes Robot Indonesia (KRI) 2020. Mereka adalah Muhammad Choyrul Anam dari Fakultas Teknik, dan Nugroho Dwi, Fuad Fuji Santoso, Astra Nico Prastyo, Dedi Wahyu Ashari, serta Nazzun Fahmi Haryanto, mahasiswa Fakultas Vokasi.

Ketua Tim SIOLA, Muhammad Choyrul Anam menjelaskan, robot yang dirancang timnya bisa memindahkan pasien positif Covid-19 dari satu ranjang ke ranjang lain tanpa adanya kontak fisik. Robot yang dibuat dapat beroperasi dengan 3 baterai berdaya 12 volt dan dapat dioperasikan secara nirkabel menggunakan stik wireless.

"Robotnya sendiri kami rancang dengan tinggi 1.25 meter, lebar 65 sentimeter dan panjang 85 sentimeter. Bisa menampung beban manusia maksimal 150 kilogram. Untuk daya sendiri, menggunakan baterai yang bisa dicas jadi tidak harus beli baterai terus," kata Anam melalui keterangan tertuisnya, Jumat (27/11).

Kontes Robot Indonesia rutin digelar setiap tahunnya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Karena ada pandemi Covid-19, kontes ini dilaksanakan secara daring. Seluruh tahapan penilaian, mulai seleksi hingga final dilakukan online. Covid-19 juga merupakan tema yang diusung tahun ini.

Anam mengatakan, meski kontes digelar secara daring, namun persiapan yang dilakukan tetap matang dan kreatif. Anam memgaku, sejak pendaftaran proposal dibuka pada Agustus 2020, timnya mulai mempersiapkan dan merancang robot."Finalnya tanggal 20 November kemarin, ada tanya jawab dengan dewan juri. Nggak menyangka juga bisa lolos. Walaupun belum menjadi pemenang, tapi bangga bisa lolos ke nasional,” kata Anam.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement