Sabtu 28 Nov 2020 01:58 WIB

UEA Gagal Paksa Al-Azhar Nyatakan Anti-Ikhwanul Muslimin

Arab Saudi-UEA mengampanyekan anti-Ikhwanul Muslimin.

Rep: Middle East Monitor/ Red: Muhammad Hafil
UEA Gagal Paksa Al-Azhar Nyatakan Anti-Ikhwanul Muslimin. Foto: Logo ikhwanul muslimin
Foto: tangkapan layar wikipedia.org
UEA Gagal Paksa Al-Azhar Nyatakan Anti-Ikhwanul Muslimin. Foto: Logo ikhwanul muslimin

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sumber resmi telah mengungkap tekanan Uni Emirat Arab (UEA) pada Imam Besar Al-Azhar Ahmad Al-Tayeb untuk terlibat dalam kampanye Saudi-Emirat melawan Ikhwanul Muslimin (MB). MB dianggap menjadi ancaman potensial bagi Saudi-Emirat.

Media The New Arab mengutip sumber-sumber di Dewan Cendekiawan Senior Al-Azhar menyatakan bahwa Al-Tayeb dihubungi oleh tokoh penting UEA untuk mengeluarkan pernyataan anti-Ikhwanul Muslimin. Namun, sang Imam Besar justru berusaha meyakinkan para pihak yang mendekatinya bahwa memaksa Al-Azhar ke dalam konflik semacam itu justru melemahkan posisinya.

Baca Juga

The New Arab menyebut Al-Tayeb yang mengetuai Dewan Tetua Muslim (berbasis di Abu Dhabi), menolak untuk merusak reputasinya, atau reputasi Al-Azhar, dengan ikut campur dalam pertempuran politik.

Selanjutnya sumber the New Arab menyatakan usai penolakan Al-Tayeb untuk ikut campur, Dewan Fatwa UEA dipaksa mendukung fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Cendekiawan Senior Saudi (CSS). Fatwa itu mengklasifikasikan MB sebagai "kelompok teroris".

CSS mengeluarkan pernyataan bulan ini yang menganggap MB sebuah kelompok teroris yang tidak mewakili pendekatan Islam. Belakangan, Dewan Fatwa UEA mengumumkan posisi yang sama. Dewan Fatwa UEA mengklaim  kelompok ekstremis dan kekerasan muncul dari MB yang selalu dikenal karena tidak mematuhi aturan dan menimbulkan konflik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement