Jumat 27 Nov 2020 13:25 WIB

Srikandi PLN ULP Sei Kakap Terus Melayani Pelanggan

PLN memberi ruang bagi para srikandi memberi kontribusi untuk jaga layanan

PLN memberi ruang bagi para srikandinya memberikan kontribusi untuk menjaga keandalan pasokan dan pelayanan konsumen. Hal tersebut dibuktikan di PLN Unit Layanan Pelanggan Sei Kakap, di Pontianak, Kalimantan Barat. Tidak hanya satu srikandi, tapi PLN ULP Sei Kakap melibatkan banyak wanita untuk mengelola tantangan pelayanan listrik di wilayah kerjanya.
Foto: PLN
PLN memberi ruang bagi para srikandinya memberikan kontribusi untuk menjaga keandalan pasokan dan pelayanan konsumen. Hal tersebut dibuktikan di PLN Unit Layanan Pelanggan Sei Kakap, di Pontianak, Kalimantan Barat. Tidak hanya satu srikandi, tapi PLN ULP Sei Kakap melibatkan banyak wanita untuk mengelola tantangan pelayanan listrik di wilayah kerjanya.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK - Urusan pengelolaan teknis dan pelayanan pelanggan listrik tidak hanya mampu diatasi oleh kaum adam. PLN juga memberi ruang bagi para srikandinya memberikan kontribusi untuk menjaga keandalan pasokan dan pelayanan konsumen. 

Hal tersebut dibuktikan di PLN Unit Layanan Pelanggan Sei Kakap, di Pontianak, Kalimantan Barat. Tidak hanya satu srikandi, tapi PLN ULP Sei Kakap melibatkan banyak wanita untuk mengelola tantangan pelayanan listrik di wilayah kerjanya. 

Bukan kebetulan, komitmen bersama untuk meningkatkan kepuasan pelanggan hadir di Sei Kakap. Melihat kondisi yang memerlukan inovasi, para srikandi menggunakan komunikasi jadi jembatan menemukan jalan keluar. Apalagi, melihat kondisi tingginya susut distribusi dan banyaknya tunggakan rekening. 

Apresiasi patut dilayangkan kepada General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat yang saat itu dijabat oleh Agung Murdifi, yang menghadirkan para srikandi di ULP Sei Kakap. 

Manajer PLN ULP Sei Kakap Nunung Suherti menjelaskan, awal masuk menjabat di Sei Kakap, susut distribusi masih sekitar 11,67 persen per Januari 2018. Selain itu, tunggakan rekening masih banyak dan jumlah gangguan juga tinggi.

"Kami ditantang oleh Manajemen untuk melakukan pembenahan pola kerja. Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu, kini kerja keras kami membuahkan hasil. Hingga Oktober 2020, susut komulatif yang berhasil kami capai sebesar 3,21 persen. Jumlah gangguan jauh menurun, dan tunggakan kami tekan hingga titik nol," ungkapnya.

Buah manis dari kerja keras Srikandi ULP Sei Kakap pun terlihat dengan nihilnya tunggakan rekening dalam periode Juli - Oktober 2020. Tidak sampai di situ, Nunung dan tim juga berupaya melakukan penagihan secara persuasif dan konsisten menjalankan aturan.

Untuk mengingatkan pelanggan, Srikandi ULP Sei Kakap menyampaikan informasi tunggakan dengan melampirkan surat imbauan dari Bupati Kubu Raya untuk membayar rekening listrik tepat waktu yang dilakukan oleh para Biller (juru tagih). 

Menurutnya, hal ini cukup efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk disiplin dalam membayar rekening listrik. Pasalnya, sesuai aturan, setiap pelanggan yang menunggak akan dilakukan pemutusan hingga pembongkaran, lalu dilanjutkan dengan migrasi ke meter prabayar. 

"Dukungan aparat dan perangkat Desa sangat berperan dalam upaya penertiban aliran listrik, penagihan, razia layang-layang, dan lain-lain. Kuncinya adalah komunikasi yang terus dibina secara baik dan konsisten," jelas Nunung.

Dalam rangka menekan susut pada jaringan distribusi, PLN ULP Sei Kakap melakukan upaya penertiban Penerangan Jalan Umum (PJU) liar. Kegiatan diawali dengan melakukan survey untuk mengetahui kondisi di lapangan, lalu mengidentifikasi PJU yang bermeteran dan yang tidak bermeteran.

Untuk PJU yang tidak bermeteran, akan didata dan ditagihkan ke Pemerintah Kabupaten Kubu Raya setelah melakukan koordinasi terlebih dahulu. Nunung dan tim juga melakukan penertiban kWh macet ataupun buram, yang dapat memengaruhi perhitungan dan pembacaan meter segera dilaksanakan. 

"Kami juga mengupayakan penagihan angka meter yang kurang tagih. Serta mengganti kWh yang telah berumur 15 tahun ke atas," ujar Nunung.

Untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik, setiap hari, para Srikandi menggerakkan petugas untuk melakukan sisir ROW melalui aplikasi peta pohon. Mereka melakukan pemangkasan pohon yang sudah mendekati jaringan serta melakukan pemeliharaan dan perbaikan konstruksi jaringan listrik secara berkala, untuk mengantisipasi terjadinya gangguan. 

"Jika terjadi gangguan, maka kita upayakan agar proses pemulihan dilaksanakan secepat mungkin, agar pelanggan tidak mengalami padam dalam durasi yang lama," tutur Nunung.

Berbagai tantangan menemui titik temu, satu persatu tugas diselesaikan dengan mengandalkan kekompakan tim. Nunung mengatakan bahwa pihaknya selalu berupaya membangun komunikasi yang baik. Tidak menganggap dirinya sebagai pimpinan. Akan tetapi, berusaha menempatkan diri sebagai anggota tim. 

"Saya berupaya untuk selalu turun langsung ke lapangan, terutama saat terjadinya gangguan. Melihat secara langsung proses pekerjaan yang dilakukan oleh petugas di lapangan," imbuhnya.

Nunung dan srikandi ULP Sei Kakap lainnya optimistis terus melakukan yang terbaik bagi perusahaan. Terus membangun dan membina komunikasi dengan para Stakeholder. Terus menjadikan listrik sebagai sarana menuju kehidupan yang lebih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement