Jumat 27 Nov 2020 13:21 WIB

Kementan Dorong UMKM Pangan Masuk Ekosistem Digital

Transformasi digital akan memperluas akses pangan lokal ke masyarakat.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Kementerian Pertanian terus berupaya menjaga ketersediaan dan aksesibilatas pangan, salah satunya dengan terus mendorong para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pangan lokal, agar mampu bertransformasi ke pola usaha digital. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan transformasi UMKM ke arah digital dapat memberi dampak signifikan dalam memperluas dan mendekatkan akses pangan lokal kepada masyarakat.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Kementerian Pertanian terus berupaya menjaga ketersediaan dan aksesibilatas pangan, salah satunya dengan terus mendorong para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pangan lokal, agar mampu bertransformasi ke pola usaha digital. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan transformasi UMKM ke arah digital dapat memberi dampak signifikan dalam memperluas dan mendekatkan akses pangan lokal kepada masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian terus berupaya menjaga ketersediaan dan aksesibilatas pangan, salah satunya dengan terus mendorong para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pangan lokal, agar mampu bertransformasi ke pola usaha digital. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan transformasi UMKM ke arah digital dapat memberi dampak signifikan dalam memperluas dan mendekatkan akses pangan lokal kepada masyarakat.

“Saya merasa di masa pandemi seperti ini, ada pendekatan pasar baru yang bisa kita dorong, orang bisa memesan makan dari rumah dengan sistem digital, tinggal klik, pilih makanan lokal yang kita suka, dari Jakarta bisa kita kirim kemana saja, dan cara-cara digital seperti ini akan terus kita dukung dan tingkatkan,” kata Syahrul dalam Siaran Pers Kementan, Jumat (27/11).

Lebih lanjut, Syahrul mengatakan, Indonesia memiliki sumber kekayaan pangan lokal yang melimpah. Setidaknya ada tiga konsep yang menjadi fokus pemerintah dalam memperkuat pangan lokal yaitu mulai dari budidaya, pengolahan hingga aspek pemasaran.

“Yang pertama dan yang terpenting itu budidaya, sesuai dengan konsep yang dikatakan Presiden untuk sektor pertanian, salah satunya adalah memperkuat budidaya, budidaya yang dimaksud bisa kita lakukan di mana saja, bahkan memanfaatkan lahan-lahan diperkarangan rumah kita," katanya.

Selanjutnya yang kedua, lanjut Syahrul, adalah fokus pada sisi pengolahan, termasuk industrinya, ia percaya bahwa Indonesia memiliki kemampuan yang cukup besar dalam mengolah komoditas-komoditas pangan lokal tersebut.

“Kenyang itu tidak harus nasi, saya bisa melihat, bagaimana kita mampu mengolah komoditas pangan lokal menjadi makanan yang sangat menarik, tadi saya lihat ada mie dari talas, sorgum dan sumber pangan lainnya” ungkapnya.

Konsep terakhir yang juga tidak kalah penting, adalah dari sisi pemasaran. Syahrul megatakan, UMKM jangan hanya berusaha untuk membuka ruang-ruang pemasaran secara langsung tetapi juga secara digital lewat berbagai marketplace, bahkan dirinya berharap pandemi ini dapat membuka peluang bagi UMKM untuk berkreasi dalam menciptakan pasar baru.

“Pemasaran adalah konsep terakhir yang juga perlu untuk kita dorong, hari ini kita buktikan bahwa pasar terbuka untuk pangan lokal, termasuk di pusat perbelanjaan, saya akan bersurat ke para kepala daerah untuk memberi ruang pada pengusaha UMKM pangan lokal agar dapat memasarkan produknya di tempat - tempat yang strategis diwilayahnya” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement