Jumat 27 Nov 2020 05:44 WIB

Tim Penilai Kemenpan RB Sambangi Lapas Narkotika Jakarta

Lapas Klas II Narkotika Jakarta meluncurkan delapan inovasi unggulan berbasis IT.

Kepala Lapas Klas IIA Narkotika Jakarta, Oga Darmawan.
Foto: dok
Kepala Lapas Klas IIA Narkotika Jakarta, Oga Darmawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (Kemenpan RB) pada Kamis (26/11), menyambangi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Narkotika Jakarta, untuk menilai berbagai fasilitas di dalamnya.

Dalam kunjungan tersebut, tim penilai terjun melihat sarana prasarana dan fasilitas penunjang pelayanan publik di Pusat Pelayanan Terpadu Lapas Klas IIA Narkotika Jakarta.

Penilaian tersebut bertujun untuk pembangunan zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK). Berbagai fasilitas diperiksa tim penilai yang cukup takjub melihat peralatan pemeriksaan sejak awal masuk ke dalam lapas.

Kepala Lapas Klas IIA Narkotika Jakarta, Oga Darmawan, mengatakan, pihaknya terus memperbarui area pelayanan publik. Termasuk delapan inovasi unggulan berbasis informasi teknologi (IT). "Ini diciptakan untuk memudahkan pelayanan dan memangkas praktik pungli, korupsi, dan gratifikasi," katanya di Jakarta, Kamis (26/11).

Menurut Oga, kedelapan inovasi terbaru tersebut guna memudahkan warga binaan pemasyarakatan (WBP) atas kepastian hukum mereka. Sehingga, dengan komputerisasi yang sudah diterapkan, mereka bisa mengecek remisi hingga pembebasan bersyarat. "Semua datanya lengkap, hanya dengan menempelkan sidik jari semua data WBP tertera," ujarnya.

Inovasi lain, kata Oga, adalah penjualan produk makanan yang dijual dengan harga yang sesuai layaknya minimarket. Pihaknya melibatkan jerra wallet dalam program tersebut. "Jadi tak adalagi anggapan korupsi jual barang dan jika kunjungan sudah dibuka, keluarga tak repot membawa barang-barang," ucapnya.

Selanjutnya, sambung Oga, apabila kunjungan kembali normal, pihaknya sudah menyiapkan daftar kunjungan online. Hal itu untuk memudahkan warga yang akan menjenguk tanpa harus datang buru-buru ke lapas. "Keluarga WBP nanti bisa berkunjung kapan, jam berapa, semua sudah tertera. Ini juga untuk mencegah kerumunan," terangnya.

Dengan pelayanan yang diberikan itu, sambung Oga, ditengah pandemi Covid-19, Lapas Narkotika Jakarta terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan publik yang mudah, praktis dan gratis. Sehingga kedepannya tidak menjadi alasan pelayanan public menjadi terhambat. 

"Semua inovasi yang kami berikan untuk memudahkan warga dan menciptakan Lapas Klas IIA Narkotika Jakarta bebas korupsi," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement