Kamis 26 Nov 2020 12:37 WIB

Pembelajaran Tatap Muka, Orang Tua Wajib Antar Jemput

Solo telah melakukan simulasi pembelajaran tatap muka pada awal November 2020.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Gita Amanda
Sejumlah siswa mengikuti proses tes cepat atau rapid test COVID-19 di SMP Negeri 4 Solo, Jawa Tengah, (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
Sejumlah siswa mengikuti proses tes cepat atau rapid test COVID-19 di SMP Negeri 4 Solo, Jawa Tengah, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah telah mengumumkan diperbolehkannya kegiatan belajar tatap muka kembali digelar mulai semester genap tahun ajaran 2020/2021. Kota Solo telah melakukan simulasi pembelajaran tatap muka pada awal November 2020.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menyatakan telah melakukan evaluasi terhadap simulasi pembelajaran tatap muka (PTM). "Hal yang mesti kami sampaikan perlu ada peningkatan perhatian dari orang tua untuk proses pengantar dan penjemputannya. Jangan sampai anak-anak ini bermain di luar daripada aturan-aturan yang dibuat oleh sekolah," kata Wali Kota kepada wartawan, Rabu (25/11).

Baca Juga

Sejauh ini, Pemkot belum menemukan adanya anak-anak yang bermain setelah mengikuti simulasi PTM. Meski demikian, Pemkot berupaya mengendalikan anak-anak supaya tidak terjadi penyebaran klaster sekolah.

Wali Kota menyatakan kesiapan menggelar PTM pada semester genap tahun ajaran 2020/2021. "Ya kan Mendikbud menyampaikan awal tahun silakan untuk dibuka, tapi tetap sepersetujuan orang tua dulu," jelasnya.

Wali Kota menekankan, pelaksanaan PTM dilakukan dengan catatan, anak-anak diantar dan pulangnya dijemput. Kemudian, dalam perjalanan pulang tidak boleh berhenti di mana-mana. Setelah pulang sampai di rumah diusahakan untuk mandi membersihkan diri sendiri, baru kemudian bertemu dengan keluarga.

"Wajib diantar. Anak-anak wajib menerapkan protokol kesehatan. Kan anak-anak SD dan SMP, susah untuk tidak berpelukan dengan teman-temannya, apalagi hampir setahun tidak ketemu," ujarnya.

Simulasi PTM di Solo dilaksanakan tiga sekolah tingkat SMP, yakni, SMP Negeri 4, SMP Al Azhar Syifa Budi, dan MTs Negeri 1. Simulasi hanya diikuti kelas IX dengan kapasitas 50 persen. Simulasi PTM hanya berlangsung dua jam yakni pukul 08.00-10.00 WIB.

Sebelum melaksanakan simulasi PTM, para siswa, guru dan karyawan mengikuti rapid test di sekolah masing-masing. Simulasi PTM diikuti oleh 50 persen siswa, sedangkan 50 persen lainnya belajar di rumah selama 14 hari. Untuk 14 hari selanjutnya, siswa yang tadinya belajar di rumah mengikuti simulasi PTM, dan sebaliknya. Nantinya, pada hari ke-14 akan digelar rapid test ulang kepada para siswa yang belajar di sekolah.

Pada simulasi PTM tersebut, siswa langsung masuk ke kelas masing-masing. Guru telah menunggu di ruang kelas. Tempat duduk diatur berjarak 1,5 meter. Semua siswa, guru dan karyawan mengenakan masker dan pelindung wajah (face shield).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement