Kamis 26 Nov 2020 07:27 WIB

Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Jember Meningkat Tajam

Pasien Covid-19 sudah kritis saat masuk rumah sakit.

Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Jember Meningkat Tajam. Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Jember Meningkat Tajam. Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Kasus kematian pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Jember, Jawa Timur meningkat tajam selama sepekan terakhir berdasarkan data yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di wilayah setempat.

Jumlah tambahan warga positif Covid-19 yang meninggal pada Rabu (25/11) empat orang, kemudian pada Selasa (24/11) tercatat lima orang yang meninggal, selanjutnya pada Senin (23/11) tercatat empat orang meninggal, dan Ahad (22/11) tiga orang yang meninggal.

Baca Juga

"Salah satu penyebab tingginya kasus kematian Covid-19 di Jember karena kondisi pasien yang terinfeksi virus corona sudah kritis saat masuk rumah sakit," kata Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jember Gatot Triyono, Kamis (26/11).

Menurutnya, pasien yang memiliki gejala ringan menolak dirujuk ke rumah sakit dengan berbagai alasan, termasuk keluarga khawatir dan takut kalau pasien tersebut dicovidkan. "Selama ini rata-rata pasien masuk rumah sakit rujukan Covid-19 dalam kondisi kritis, sehingga nyawanya tidak tertolong, meskipun sudah dirawat semaksimal mungkin oleh tim dokter di rumah sakit," ujarnya.

Gatot menjelaskan kenaikan kasus positif Covid-19 di Jember yang cukup signifikan karena beberapa titik kerumunan dan kurang patuhnya masyarakat menjalankan protokol kesehatan saat keluar rumah. "Banyak kemungkinan, mulai adanya demo UU Cipta Kerja, libur dan cuti bersama, kampanye pilkada, dibukanya tempat wisata, hajatan, proses belajar mengajar tatap muka yang pelaksanaannya tidak mematuhi protokol kesehatan," katanya.

Rata-rata penambahan baru kasus Covid-19 di Jember mencapai puluhan per harinya seperti pada Rabu (25/11) sebanyak 62 kasus, Selasa (24/11) sebanyak 35 kasus, Senin (23/11) sebanyak 50 kasus, Minggu (22/11) sebanyak 57 kasus, bahkan rekor tertinggi mencapai 107 kasus pada Kamis (19/11) pekan lalu.

"Dalam kondisi semakin tingginya peningkatan kasus Covid-19 di Jember, saya imbau masyarakat bisa meningkatkan kedisplinan dalam menjalankan protokol kesehatan demi keselamatan diri sendiri dan keluarga," ujarnya.

Masyarakat diimbau disiplin menggunakan masker saat keluar rumah, sering mencuci tangan dengan sabun atau penyanitasi tangan, dan menjaga jarak dengan menghindari adanya kerumunan untuk mencegah tertularnya virus corona.

Berdasarkan data Satgas, jumlah warga Jember yang terkonfirmasi positif Covid-19 hingga 25 November 2020 mencapai 2.141 orang dengan perincian sebanyak 1.574 orang sembuh, sebanyak 479 orang masih dirawat, dan sebanyak 88 orang yang meninggal dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement