Rabu 25 Nov 2020 22:32 WIB

Kabupaten Jepara Miliki Empat Desa Tangguh Bencana

Keempat desa tangguh bencana tersebut memang rawan terjadi bencana alam.

Kabupaten Jepara Miliki Empat Desa Tangguh Bencana (ilustrasi).
Foto: Dokumen.
Kabupaten Jepara Miliki Empat Desa Tangguh Bencana (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,JEPARA -- Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tercatat memiliki empat desa tangguh bencana yang tersebar di sejumlah kecamatan sebagai antisipasi dini penanggulangan bencana serta meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana.

"Keempat desa tersebut, yakni Desa Kunir dan Tempur (Kecamatan Keling), Desa Batu Kali (Kecamatan Kalinyamatan), dan Desa Bungu (Kecamatan Mayong)," kata Kepala pelaksana harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara Kusmiyanto di Jepara, Rabu (25/11).

Ia mengungkapkan keempat desa tangguh bencana tersebut memang rawan terjadi bencana alam, mulai dari banjir hingga bencana tanah longsor.

Dari keempat desa tersebut, khusus untuk Desa Batu Kali selama ini memang dikenal rawan banjir, sedangkan tiga desa lainnya rawan bencana tanah longsor.

Sebetulnya, lanjut dia, jumlah desa yang rawan terjadi bencana alam tidak hanya empat desa, melainkan lebih.

Hanya saja, desa yang sudah siap menjadi desa tangguh bencana baru empat desa sehingga desa lainnya diharapkan juga siap menjadi desa tangguh bencana sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana alam.

"Desa yang ditetapkan sebagai desa tangguh bencana, juga sudah mempersiapkan diri mulai dari anggaran hingga sumber daya manusia (SDM) yang ditunjuk sebagai relawan," ujarnya.

Relawan tersebut, kata dia, juga dibekali pelatihan tentang keahlian dalam kebencanaan serta kedaruratan bencana alam untuk bekal para relawan kebencanaan sebagai langkah tanggap darurat bencana.

Dengan menjadi desa tangguh bencana, setidaknya penanggulangan bencana di desa-desa rawan dapat dilakukan dengan cepat serta warganya juga mudah beradaptasi dalam menghadapi bencana.

"Kalaupun terjadi bencana yang merusak, tentunya mereka bisa pulih lebih cepat untuk bangkit dan bisa mengurangi terjadinya risiko," demikian Kusmiyanto.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement