Rabu 25 Nov 2020 17:47 WIB

Singapura Hampir Bebas Covid-19

Kebanyakan kasus Covid-19 di Singapura terjadi di asrama.

 Singapura Hampir Bebas Covid-19. Warga Singapura berjalan di sepanjang jalur penghubung taman di East Coast Park di Singapura, 9 November 2020. The East Coast Park adalah taman terbesar di Singapura yang dibangun di sepanjang garis pantai buatan yang dibangun di atas tanah reklamasi. Membentang sejauh 15 kilometer, hotel ini menawarkan fasilitas rekreasi, pusat makanan, dan berbagai fasilitas olahraga.
Foto: EPA-EFE/WALLACE WOON
Singapura Hampir Bebas Covid-19. Warga Singapura berjalan di sepanjang jalur penghubung taman di East Coast Park di Singapura, 9 November 2020. The East Coast Park adalah taman terbesar di Singapura yang dibangun di sepanjang garis pantai buatan yang dibangun di atas tanah reklamasi. Membentang sejauh 15 kilometer, hotel ini menawarkan fasilitas rekreasi, pusat makanan, dan berbagai fasilitas olahraga.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Singapura hampir menjadi negara bebas Covid-19 setelah 14 hari terakhir mengonfirmasi nihil kasus baru hingga Selasa (24/11). Singapura juga menyatakan telah menyelesaikan kasus infeksi pada klaster penularan terakhir di lingkungan asrama pekerja migran.

Gedung asrama sempit yang dihuni pekerja migran muda dan berpenghasilan rendah sebelumnya menjadi pusat penularan infeksi di Singapura pada awal tahun ini. Kebanyakan migran berasal dari Bangladesh, India, dan China.

Baca Juga

Sementara, tidak ada laporan kasus lokal tambahan di Singapura dalam dua pekan terakhir. Masih ada sejumlah kasus infeksi yang berasal dari pelancong luar negeri yang telah segera menjalani isolasi.

Singapura adalah satu di antara sedikit negara pertama yang awal tahun ini melaporkan kasus Covid-19, di luar China, yakni pada 23 Januari. Sejauh ini, tercatat lebih dari 58 ribu kasus di negara itu, namun hampir semua pasien telah sembuh. Rasio angka kematiannya merupakan yang terendah di dunia, dengan 28 kasus.

Kebanyakan kasus Covid-19 di Singapura terjadi di asrama. Otoritas menerapkan aturan karantina yang ketat di fasilitas tersebut hingga menimbulkan kritik dari kelompok HAM. Namun, otoritas masih melanjutkannya untuk menahan kasus klaster, meskipun kasus di masyarakat secara umum sudah terus menurun.

Selasa ini, menandai pertama kalinya Singapura menyatakan tidak lagi mempunyai kasus klaster aktif sejak wabah mulai masuk ke negara itu. Sebelumnya, Singapura telah menerapkan karantina nasional selama dua bulan untuk menahan laju penularan mulai April.

Setelahnya, kehidupan masyarakat Singapura kembali normal, namun penggunaan masker tetap diwajibkan. Terdapat aturan ketat menjaga jarak serta sebagian besar pintu masuk negara itu masih ditutup.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement