Rabu 25 Nov 2020 11:52 WIB

Joe Biden Janji Siapkan AS ke Panggung Global

Pemerintahan Joe Biden terlihat akan sangat berbeda dengan Trump

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
 Presiden terpilih Joe Biden berbicara selama pertemuan di teater The Queen Senin, 23 November 2020, di Wilmington, Del.
Foto: AP/Carolyn Kaster
Presiden terpilih Joe Biden berbicara selama pertemuan di teater The Queen Senin, 23 November 2020, di Wilmington, Del.

REPUBLIKA.CO.ID, WILMINGTON -- Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan AS akan siap untuk kembali lagi di panggung global, Selasa (24/11). Keputusan ini akan membalik halaman pada kebijakan America First dari Presiden Donald Trump.

"Ini adalah tim yang mencerminkan fakta bahwa Amerika telah kembali, siap untuk memimpin dunia, tidak mundur darinya, sekali lagi duduk di puncak meja," kata Biden di kampung halamannya di Wilmington, Delaware.

Baca Juga

Dari sejajaran tokoh yang akan mendampingi Biden ketika naik jabatan pada 20 Januari, pemerintahannya terlihat akan sangat berbeda dengan Trump. Presiden pendahulunya selama empat tahun meresahkan banyak sekutu AS, di Eropa dan di tempat lain.

Trump memilih melakukan pendekatan antagonis terhadap aliansi NATO dan hubungan perdagangan, pengabaian perjanjian internasional, dan hubungan hangat dengan para pemimpin negara lainnya. Kondisi ini akan ditinggalkan oleh Biden dan hubungan diplomatik dengan pihak lain akan sangat berbeda.

Salah satu yang menunjukkan niatan tersebut dengan memilih ajudan terpercaya Antony Blinken sebagai calon menteri luar negeri AS. Blinken merupakan mantan wakil menteri luar negeri dan mantan penasihat keamanan era Barack Obama.

"Siap untuk menghadapi musuh kita dan tidak menolak sekutu kita, siap untuk berdiri nilai-nilai kita," kata Biden.

Dunia telah banyak berubah sejak Partai Demokrat terakhir kali berada di Gedung Putih empat tahun lalu. China sedang bangkit dan semakin berani, Rusia telah berusaha untuk lebih menegaskan pengaruhnya,

Sedangkan pengaruh AS telah memudar karena telah menarik diri dari berbagai kesepakatan. Otoritas moral Washington telah dirusak oleh kekacauan di dalam negeri.

Kebijakan luar negeri AS di bawah pemerintahan Biden kemungkinan akan mengambil lebih banyak pendekatan multilateral dan diplomatik. Cara ini bertujuan memperbaiki hubungan Washington dengan sekutu utama dan mengejar jalur baru pada masalah seperti perubahan iklim.

Janji Biden untuk merangkul aliansi, termasuk di kawasan Asia-Pasifik, menyusul memburuknya hubungan bilateral antara AS dan China yang telah memicu perbandingan dengan Perang Dingin. Terlebih lagi pada tahun terakhir pemerintahan Trump, serangan terhadap China dan balasannya terus terjadi. Mulai dari penanganan Beijing terhadap pandemi virus corona, kebebasan yang memburuk di Hong Kong, dan masalah teritorial di Laut Cina Selatan.

Biden juga mengisyaratkan bahwa dua mantan saingan untuk pencalonan presiden dari Partai Demokrat, Senator Bernie Sanders dan Elizabeth Warren, tidak akan masuk kabinet. Dia menyatakan membutuhkan suara mereka di Senat yang saat ini sedang terpecah.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement