Rabu 25 Nov 2020 05:45 WIB

Depok Kembangkan Inovasi untuk Capai 100 Persen Smart City

Saat ini, progres pengembangan Smart City di Kota Depok sudah mencapai 75 persen

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Gita Amanda
Suasana jalanan saat jam pulang kerja di Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat, (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Suasana jalanan saat jam pulang kerja di Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok terus kembangkan inovasi untuk mencapai target 100 persen smart city. Saat ini, progres pengembangan Smart City di Kota Depok sudah mencapai 75 persen.

"Capaian tersebut berkat sejumlah inovasi yang dilakukan dengan menyesuaikan situasi pandemi Covid-19," ujar Kepala Diskominfo Kota Depok, Sidik Mulyono di Balai Kota Depok, Selasa (24/11) lalu.

Menurut Sidik, sejumlah inovasi sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam berbagai dimensi yang ada pada program Smart City. Salah satunya, pada dimensi Smart Living atau ekosistem tempat hidup.

"Pada dimensi Smart Living kami mengembangkan Wifi Depok Bersahabat yang tersebar di 128 titik. Namun, ketika pandemi dan anak-anak harus melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ), maka dilakukan perluasan infrastruktur menjadi 1.834 titik. Atau dalam satu RW terdapat dua titik wifi untuk PJJ yang banyak ditiru oleh wilayah lain," jelasnya.

Dia menambahkan, ada aplikasi Kampung Siaga Covid (KSC) atau Pusat Informasi Data Covid-19 Kota Depok (Picodep) juga merupakan keunikan yang dimiliki Depok yang tidak dimiliki kota lain.

"Aplikasi Picodep ini bertujuan untuk mengkomunikasikan informasi dari Satgas Covid-19 Kota Depok ke masyarakat di RW. Dengan menggunakan aplikasi ini, Warga bisa mengakses data yang dibutuhkan untuk mengetahui jumlah terbaru dan sebaran Covid-19 di Kota Depok," terang Sidik.

Lanjut Sidik, tidak hanya itu, Kota Depok juga mengembangkan Smart Economy. Pada Smart Economy ini, pihaknya mengembangkan pasar online yang bisa diakses melalui aplikasi Whastapp. Selain itu, juga membuka D'Comart di lima titik dan mengembangkan program Swadep atau Swalayan Depok.

"Kami juga sedang mengembangkan market place khusus Kota Depok dengan nama Berjubel atau bertemunya penjual dan pembeli. Nanti mereka secara daring dapat menawarkan produknya. Namun, saat ini masih dalam proses pengembangan," ungkapnya.

Sidik berharap, rencana aksi yang sudah ditetapkan dapat dicapai 100 persen pada tahun depan. Lalu, agar hal tersebut dapat tercapai seluruh stakeholder diminta untuk  meningkatkan kolaborasi.

"Smart City bertujuan menyelesaikan masalah kota secara mandiri dengan melibatkan semua sumber daya yang ada di Kota Depok. Untuk itu, Smart City harus menjadi tanggung jawab bersama, baik dari akademisi, pengusaha, komunitas, pemerintah dan media," harapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement